TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyaknya tindak kekerasan yang dialami kaum hawa menjadi momentum Dhyo How merilis single berjudul Angsa dan Serigala.
"Kenapa single saat ini karena pas momentumnya karena memang benang merahnya adalah stop kekerasan terhadap perempuan," kata Dhyo di Jakarta, Senin (30/5/2016).
Bergenre reggae, syair lagu memiliki bahasa yang to the point, tentang perempuan yang harusnya dicinta dipukuli.
Sebenarnya lagu ini dibuat tahun 2014 saat itu juga sudah ramai adanya kekerasan terhadap perempuan, namun 2016 ini.
"Karena mometumnya pas, lagu ini perkenalkan ke publik 2016 ini," katanya.
Dhyo menyebutkan, Angsa diibaratkan seorang perempuan, sementara Serigala sebagai seorang laki.
Anggota Komnas Perempuan RI, Masruchah mengapresiasi dirilisnya single yang bicara masalah kekerasan terhadap perempuan.
"Menjadi istimewa saat yang menciptakan dan menyanyikannya laki-laki," katanya.
Komnas Perempuan, kata dia memiliki banyak materi atau bahan yang bisa dibuat sebagai bahan lagu.