TRIBUNNEWS.COM - Bintang film Dewi Rezer (35) sangat takut dengan suaminya, Marcelino Lefrandt karena mendapati trauma yang mendalam.
Dewi --panggilan akrap Dewi Rezer-- mengaku psikologi atau psikisnya sudah terganggu akibat perbuatan Marcelino yang diduga melakukan kekerasan mental.
"Kalau dibilang menerima Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sih enggak pernah. Tapi psikis aku mungkin pernah mengalami ya," kata Dewi kepada wartawan saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl. Raya Ampera, Jakarta Selatan, Rabu (8/6).
Wanita yang mengawali karirnya menjadi pemenang lomba 'Gadis Sampul 1995' ini menceritakan, ia pernah menerima kekerasan secara mental di depan umum.
"Di mall dia sering teriakin saya. Jadi saya ngerasa takut banget sama dia," ucapnya.
"Jangan kan itu, di depan anak, pegawai, dan mamah aku sendiri pernah menerima kekerasan mental jadi psikis saya yang membuat takut banget sama Marcel," sambung model cantik kelahiran Jakarta, 29 Oktober 1980 itu.
Ternyata, menerima trauma yang berat dan psikisnya sudah terganggu menjadi alasan atau latar belakang Dewi Rezer menceraikan Marcelino.
"Makanya saya menceraikan dia (Marcelino). Saya mau berdamai untuk membesarkan anak," kata Dewi Rezer.
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kembali menggelar persidangan cerai artis Dewi Rezer dengan Marcelino Lefrandt, dengan agenda pembacaan saksi dan penyerahan bukti dari pihak penggugat.
Dalam sidang tersebut, Dewi Rezer hadir dengan menggunakan pakaian serba hitam dan putih.
Ia mengenakan celana berwarna hitam, kemeja putih, serta hiasan atau aksesoris berwarna hitam.
Dewi pun hadir sekitar pukul 11.30 WIB dengan didampingi kuasa hukumnya, Merly Aprilita yang langsung memasuki gedung Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Pemain film 'Buruan Cium Gue' ini membawa dua orang saksi yaitu sahabat dan managernya yang kenal dekat dan mengetahui cerita detail mengenai pernikahan Dewi dan Marcelino.
Mengaku diusir suami
Dewi Rezer (35) mengaku sudah pisah ranjang dari suaminya, Marcellino Lefrandt (41), selama dua tahun.
"Pisah ranjang sudah lebih dari dua tahun. Kalau pisah rumah, dia mengusir saya pas pulang dari Australia gitu deh, dua atau tiga bulan lalu," kata dia setelah menjalani sidang cerai, di PN Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Rabu (8/6/2016).
Setelah mengusirnya, Marcelino sempat memintanya kembali ke apartemen. Namun, Dewi kaget karena ia diundang pulang hanya untuk mengemas barang-barangnya.
"Dia suruh saya pulang ke apartemen dia, 'Boleh kamu nginep lagi, tetapi kamu beresin barang-barang ya, harus keluar dari sini.' Mau direnovasi katanya," tutur Dewi.
"Sampai anak saya disuruh bilang ke saya, 'Mami beresin barang-barang, mami harus keluar dari sini.' Anak saya sampai bilang begitu, anak kecil," sambung dia.
Dewi mengaku sangat kesal mendapat perlakuan seperti itu. Ia mencoba membangun komunikasi dengan suami. Namun, upayanya sia-sia hingga akhirnya memilih untuk bercerai.
"Saya selalu mencoba membangun komunikasi, tetapi tidak berhasil. Makanya saya mengajukan cerai."
Nada tinggi menjawab isu selingkuh
Dewi Rezer akhirnya kembali ke ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Kehadiran Dewi kali ini, adalah untuk yang pertama kalinya lagi, setelah isu perselingkuhannya nyaring terdengar.
Setelah beberapa kali pengacara Dewi menampik kabar kliennya berselingkuh, kali ini Dewi sendiri yang angkat bicara.
"Itu pertanyaan atau tuduhan? Kalau pertanyaan, jawabannya adalah tidak!" kata Dewi dengan suara tinggi, saat dijumpai di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (8/6/2016) seperti dikutip dari tabloidnova.com.
Kabar perselingkuhan Dewi santer terdengar setelah beberapa foto mesra dirinya dengan seorang pria bule, yang diketahui bernama Steven Savino, beredar di dunia maya.
Tak hanya foto mesra, Dewi juga kerap membubuhi foto mesra mereka dengan kata-kata romantis dalam bahasa Perancis.
Sementara itu, kuasa hukum Dewi, Merly Aprilita mengaku kalau ia sudah memberikan banyak bukti kepada ketua majelis hakim, terkait tudingan-tudingan yang selama ini dialamatkan kepada kliennya, Dewi Rezer.
"Sudah ada bukti surat dan saksi. Kita hadirkan bukti untuk menangkis adanya orang ketiga itu," tegas Merly.
Warta Kota/KOMPAS.com/Tabloidnova