TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bintang film Dian Nitami (45) menceritakan alasannya mengapa akhirnya 'tergoda' kembali lagi berakting, setelah sekian lama vakum mengurusi anak-anaknya dirumah.
Dian --panggilan Dian Nitami-- menegaskan, ada empat hal yang membuat ia kembali ke dunia perfilman, ketika ia ditawarkan berperan menjadi Tuti Marini, ibu kandung BJ. Habibie.
"Pertama, justru karena filmnya sendiri. Karena ini adalah film Habibie, film yang sangat bagus. Kedua, Productioun House (PH) nya juga luar biasa. PH yg sudah terkenal menghasilkan film-film bagus," kata Dian kepada wartawan.
Hal itu ia katakan ketika menghadiri acara press screening film 'Ruddy Habibie' di CGV Blitz Grand Indonesia di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (24/6/2016) malam.
Selain dari kedua alasan tersebut, menurut istri dari Anjasmara itu pun yang paling terpenting adalah melihat sutradara dari film yang akan ia perankan, yaitu Hanung Bramantyo.
"Untuk ketiga sih yang terpenting sutradaranya, mas Hanung. Siapa sih yang tidak mengakui karya2 mas Hanung. Siapa sih yang pernah melihat karya-karya mas Hanung yg tidak bagus? Selalu bagus kan," ucapnya.
Setelah itu, hal yang paling terakhir untuk kembali kedalam dunia seni peran khususnya perfilman ialah Dian melihat karakter yang diberikan olehnya.
Jika peran tersebut dianggap tidak menantang dan menarik, maka Dian tidak akan mengambil peran itu untuk jadikan pekerjaannya.
"Karakter yang diberikan kepada saya cukup menantang, sangat menantang. Karena karakter ibu Tuti kesannya kan kalau di film itu hanya seorang ibunya Habibie saja. Tapi beliau adalah seorang tokoh yang penuh perjuangan luar biasa," ujarnya.
Dian bahkan menganggap ibu kandung atau orang tua dari Habibie adalah wanita kuat karena harus menghidupi delapan anak-anaknya.
"Wonder woman ya. Delapan anak sendirian, di Parepare, tanpa bantuan keluarga. Dia bisa sekolahkan anak-anaknya, dia bisa kirim uang ke Rudy pakai duitnya sendiri, karena anaknya kuliah tanpa beasiswa di Jerman," kata Dian Nitami.
'Rudy Habibie' mengangkat kisah tokoh jenius, Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, yang juga presiden ke-3 Republik Indonesia, semasa remaja yang menjalani pendidikan di Aachen, Jerman.
Tidak hanya menceritakan kisah perjuangan Habibie ketika meraih mimpi di Jerman, film ini pun bercerita tentang kisah asmara Habibie bersama seorang wanita asal Polandia.
Film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo ini pun diperankan oleh sederet artis-artis ternama Indonesia, diantaranya Reza Rahadian (Rudy Habibie), Chelsea Islan (Ilona), Indah Permatasari (Ayu), Ernes Prakasa, Boris Bokir, Pandji. Pragiwaksono, Dian Nitami, Donny Damara, Millane Fernandes. (Wartakotalive.com/Arie Puji Waluyo)