TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Erna Santoso merupakan bintang film era 80-an, namun demikian namanya masih berkibar di dunia hiburan tanah air hingga saat ini, bahkan kemampuan aktingnya masih di akui juri festival film internasional di Paris. Lewat film terbarunya From Seoul To Jakarta.
“Aku menjalani karier mengalir seperti air, nggak ngoyo dan mencintai seni sepenuh hati,” ungkap Erna Santoso.
Lewat film garapan novelis Demien Dematra, Erna berhasil menjadi Best Supporting Actress atau Artis Peran Pendukung Wanita Terbaik di ajang festival film St. Tropez International Film Festival yang acara puncaknya berlangsung tanggal 16 Mei lalu di Perancis.
Pencapaian ini didapat Erna dari perannya sebagai Ho-Sook, wanita asli Korea Selatan dalam film From Seoul To Jakarta (FSTJ). Film ini sebelumnya memperoleh 6 nominasi: sebagai peran pembantu wanita terbaik (Erna Santoso), peran utama wanita terbaik (Natasha Dematra), peran utama pria terbaik (Roman D Man), penulis skenario terbaik (Damien Dematra dan Ilchi Lee), sutradara terbaik (Damien Dematra), film terbaik (Damien Dematra, Ilchi Lee dan Irene Christina).
“Dalam berakting aku tidak pernah memikirkan namanya piala, yang penting aku berkesenian dan menjalaninya sepenuh hati. Soal kemudian di apresiasi masyarakat dan dewan juri festival, itu sebagai bonus hasil kerjaku,” ujar bintang film Cinta Abadi yang beredar tahun 1976 ini.
Diakui artis kelahiran Surakarta 1 September 1956 ini, penghargaan yang diraihnya tahun 2015 lalu itu sangat spesial , karena ini penghargaan kedua baginya, setelah sebelumnya pada tahun 1977 meraih penghargaan Artis Terbaik di ajang Festival Film Asia Pasifik di Hongkong lewat film Cinta Abadi bersama Deddy Mizwar, Ade Irawan, dkk. Uniknya, semua penghargaan yang diraihnya adalah penghargaan dari luar negeri.
“Ya, nggak tahu kenapa yang kasih penghargaan justru juri festival film luar. Saya pikir ini soal selera saja,” kata ibunda artis Ardina Rasti ini lagi.
Kini artis yang tetap bugar dan awet ayu ini tengah persiapan syuting film terbarunya yang bakal syuting dalam waktu dekat, sambil latihan jelang syuting. Erna menjalani aktivitasnya mengurus yayasan Peduli Anak (Yayasan Pena) yang setiap tahunnya menggelar acara buka bersama.
“Aku sekarang lebih banyak mengurus anak anak yang kurang beruntung, setiap tahun aku menggelar buka bersama ratusan anak yatim. Kemarin tanggal 21 Juni aku menggelar buka bersama 1000 Anak Yatim di Ancol Beach City. Alhamdulilah sukses,” jelasnya.
Yang membuatnya bahagia, kegiatan Buka Bersama 1000 Anak Yatim yang di pelataran Mall Ancol Beach City, didukung banyak lembaga baik pemerintah maupun swasta. Seperti Kementerian Sosial Pundi Amal SCTV, Jalinan Kasih NDOSIAR, Asia 18 Foundation, Forum Wartawan Hiburan (Forwan) Indonesia , Kementerian LKH Republik Indonesia dll.
“Syukur alhamdulilah, niat baik kita membantu anak Indonesia yang kurang beruntung mendapat dukungan semua pihak. Ini yang membuat saya bahagia, mudah mudahan tahun depan bisa melakukannya lagi,” ujarnya.
Erna mengatakan selain menggelar buka bersama ribuan anak yatim hampir setiap bulan ia melakukan kegiatan sosial di masyarakat seperti mengurus panti sosial, membantu korban banjir Bandung dll. “Setiap bulan ada saja kegiatan sosial yang saya lakukan, hanya saja tidak terekpsos, karena media sekarang kan kurang minati mengangkat berita yang sifatnya sosial. Lebih senang mengangkat masalah gosip yang tidak ada nilai tambahnya,’ ujar Erna terus terang.
Selain sibuk beraktivita sosial, Erna juga memburu batik di seluruh nusantara untuk dikoleksi dan dijual di berbagai bazar yang diikutinya.
“Jika ada informasi dimana ada batik di pelosok Tanah Air yang bagus, saya pasti sambangi. Kalau memang bagus pasti saya beli dalam jumlah banyak, untuk saya pamerkan dan jual di bazar maupun butik,” jelas Erna.