TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis Hak Asasi Manusia Ratna Sarumpaet meradang di akun jejaring sosial Instagram miliknya @rsarumpaet.
Kemarahan itu meledak usai seorang pengguna Instagram menyamakan Ratna dengan Valak, sosok hantu biarawati di film horor The Conjuring 2.
Peristiwa tersebut berawal saat Ratna Sarumpaet mengunggah foto bersama anak perempuannya, Atiqah Hasiolan, di akun Instagram @rsarumpaet.
"FOTO 8 TAHUN SILAM. Persiapan Film 'Jamila & Sang Presiden'. Karya: @rsarumpaet. Diperankan: @atiqahhasiholan," tulis Ratna di keterangan foto tersebut.
Siapa nyana, alih-alih menuai komentar positif, foto tersebut malah dibanjiri komentar negatif dari para pengguna jejaring sosial Instagram.
Salah satunya adalah seorang netizen pengguna akun @ripeldasimanjuntak yang menyebutkan bahwa dirinya pernah kagum kepada Ratna.
Kendati begitu, imbuh akun @ripeldasimanjutak, kekaguman tersebut hilang setelah Ratna berteman dengan Valak.
“Ibu @rsarumpaet maaf jika saya kecewa dgn ibu. Saya dulu sangat kagum dgn ibu yg memperjuangkan hak rakyat yg tertindas. Tp sayang semenjak ibu berteman dgn VALAK (org yg sok suci dgn penampilan tp verwujud iblis didalam) semua rasa kagum musnah. Lanjutkan ibu perjuanganmu menyalah yg benar dan membenarkan yg salah. #hidupAhokJokowi,” tulis @ripeldasimanjuntak.
Ratna yang tadinya diam, langsung bereaksi terhadap komentar pedas tersebut.
Wanita yang sempat diciduk polisi saat unjuk rasa di wilayah Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Barat, itu langsung menyebut netizen itu pecundang bodoh.
“Saya tidak perduli orang kagum atau tidak kagum sama saya @ripeldasimanjuntak Tugasku memperjuangkan kebenaran. Kalau kau sudah sedemikian kaya hingga matamu tidak mapu lagi melihat bangsa ini sedang jatuh miskin dan itu akibat ketidak mampuan Jokowi – itu urusanmu,” tulis Ratna Sarumpaet.
Bahkan, Ratna menyebut netizen itu penjilat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Presiden Joko Widodo.
“Buat aku kamu cuma pecundang bodoh yg malas dan tidak kritis. Itu yg membuatmu lebih suka jadi penjilat penguasa korup kayak Ahok dan menutup mata atas kegagalan Jokowi,” tambah Ratna Sarumpaet.
"Bagi aku - 400 KK Warga Ps. Ikan yang miskin itu, yg dengan semena-mena digusur Ahok dengan melanggar UU Agraria Psl 18 dan Perda tentang Relokasi itu dan sekarang hidup di atas puing sambil terus diejek Ahok, JAUH LEBIH PENTING dari kamu. Jauh lebih penting dari Ahok bahkan dari Jokowi," ujar Ratna.
Hingga berita ini disusun belum ada konfirmasi langsung dari Ratna Sarumpaet terkait 'perang kata-kata' di Instagram ini.
'Teman Ahok jadi korban Ahok'
Ratna Sarumpaet meragukan keberhasilan relawan pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, "Teman Ahok", dalam mengumpulkan 1 juta KTP.
Ratna menilai Teman Ahok hanya sedang melakukan rekayasa dan menciptakan kesan bahwa ada sejuta warga DKI Jakarta yang mendukung Ahok.
"Aku melihat di situ (pengumpulan KTP) enggak tulus, hanya pura-pura diciptakan sejuta rakyat yang mendambakan Ahok," ujar Ratna saat ditemui di Mapolres Jakarta Barat, Senin (27/6/2016).
Ratna juga menyindir sikap Teman Ahok yang awalnya mendorong Ahok maju melalui jalur independen.
Menurut dia, saat ini Teman Ahok seperti bimbang setelah sejumlah partai menyatakan dukungan untuk Ahok, yakni Hanura, Nasdem, dan Golkar.
Ratna juga kembali menyindir Ahok yang sudah berkali-kali keluar dan masuk partai poilitik.
Terkait hal itu, Ratna menilai Ahok tak konsisten.
"Aku kasihan sama mereka (Teman Ahok), mereka hanya jadi korban Ahok saja. Dan kasihan juga melihat anak-anak itu, kenapa mau mengkhianati intelektualitasnya. Padahal di awal dulu mereka sangat ngotot supaya Ahok maju independen, ngotot Ahok supaya tidak tercemar oleh partai," ujar Ratna.
Untuk menanggapi keraguan dalam pengumpulan KTP, Teman Ahok akan mengundang orang-orang yang meragukan 1 juta KTP untuk melakukan verifikasi bersama-sama.
Saat ini, Teman Ahok tengah menyusun daftar nama yang akan diundang.
Mereka yang tidak percaya dengan 1 juta KTP Teman Ahok, akan dipersilakan memilih warga yang telah mengumpulkan KTP secara acak.
Nantinya, Teman Ahok akan langsung melakukan verifikasi terhadap warga dengan disaksikan langsung oleh pihak-pihak yang meragukan mereka.
Selain Ratna, ada sejumlah orang lainnya yang meragukan 1 juta KTP tersebut, seperti politisi Gerindra Habiburokhman, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dan Abraham "Lulung" Lunggana.