TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Fauzi Baadila (36) menodongkan pistol asli untuk perannya sebagai Abdul Aziz atau Daeng Aziz dalam "Cleansing Kalijodo".
Episode pertama dari tiga episode serial televisi Crime+Investigation: Indonesia di layar kaca A+E Networks Asia.
Namun, pistol itu tak berpeluru.
"(Pistol) asli, tapi sudah diamankan. Enggak ada pelurunya atau apa, karena terlalu berbahaya," ujar Fauzi dalam jumpa pers di Ruang Jasmine, Hotel InterContinental, kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (21/7/2016).
"Cleansing Kalijodo" mengisahkan penertiban kawasan Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, pada 2002.
Krishna Murti (diperankan oleh Ario Bayu), Kapolsek Penjaringan ketika itu, memimpin penertiban kawasan yang dikatakan dikendalikan oleh Abdul Aziz atau Daeng Aziz dan disebut sebagai kawasan prostitusi dan perjudian itu.
Diceritakan pula, penertiban tersebut dilakukan sesudah terjadi keributan yang mengakibatkan adik Daeng Aziz yang bernama Udin tewas.
Dalam episode itu, main sebagai Daeng Aziz, Fauzi beradegan menodongkan pistol asli tanpa peluru ke arah Ario Bayu, pemeran Krishna Murti, yang sedang melakukan penertiban.
Remaja di Tanah Datar Lecehkan Kitab Suci, Akui Disuruh Orang, Diupah Rp 50 Ribu, Kejiwaan Diperiksa
Viral Remaja Lecehkan Kitab Suci di Tanah Datar, Disuruh Orang Demi Rp50 Ribu, Kejiwaannya Diperiksa
Kejadian itu dikisahkan dalam buku berjudul Geger Kalijodo, yang ditulis oleh Krishna Murti.
Fauzi mengatakan bahwa shooting episode tersebut dilakukan di sebuah kawasan di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ia menjalani shooting selama tiga hari di lokasi tersebut.
Yang unik, menurut Fauzi, ia beradegan dengan bercakap-cakap dalam bahasa Inggris.