Laporan wartawan Tribunnews, Nurul Hanna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tiba di TPU Karet Bivak sekitar pukul 15:00 WIB, Dhea Annisa langsung bersimpuh di pusara ayahnya.
Dhea tampak terlihat tegar saat menaburkan makam ayahnya dengan bunga.
Ibunda dan kakaknya sengaja membiarkan Dhea sendirian di samping makam ayahnya.
Setelah menangis, Dhea tampak menghapus air matanya kemudian menarik nafas panjang. Ia kemudian berusaha berdiri dan mengirim doa untuk ayahnya.
Dea menerima kabar kepulangan ayahnya pukul 2 pagi waktu Korea. Dhea yang sedang tidur tiba tiba terbangun tanpa sebab.
"Aku nerima kabarnya jam 2 pagi, aku udh tdr karna kan udah pagi gak tau kenapa kebangun," ungkap Dhea di TPU Karet bivak, Sabtu (6/8/2016)
Saat itu juga ia langsung bersikeras mencari tiket pulang ke Indonesia.
"Aku nerima pesan dari kaka aku langsung minta pulang, baru dpt pesawatnya jam 10 pagi," ungkapnya dengan mata sembab.
Sempat berfikir untuk menunda lemakamkan sang karena menunggu Dhea, namun ternyata badan ayah Dhea sudah membiru. Kakak Dhea langsung mengirim pesan ke adiknya.
"Jam 10 nyampe jam 3 mau nungguin tp udah biru. Kasihan.. langsung bilang Dhea maaf ya ga bisa nungguiin". Tulisnya.
Dhea yang sudah dalam pesawat tidak membalas pesan. Kakak Dhea pun berinistatif merekam semua prosesi.
"Tapi centang satu, Dea udah boarding. Aku inisiatif untuk videoin semua prosesinya buat dea," ujarnya.