Baca tanpa iklan
Laporan wartawan Tribunnews, Nurul Hanna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Yuni Shara mengaku belum mendapatkan subsidi dari pemerintah untuk Sekolah Cahaya Permata Abadi miliknya.
Yuni sudah 4 tahun membuka sekolah untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Kini muridnya sudah merambah ke Taman Kanak-Kanak dan TPA. Biaya sekolah yang didirikan di Batu, Bandung itu hanya 2.500 rupiah sekali datang.
Selama 4 tahun sekolahnya dibuka, Yuni mengaku belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.
“Saya belum disubsidi sama sekali oleh pemerintah karena lahan yang saya pakai masih menyewa,” ujar Yuni saat ditemui di kawasan Lebak Bulus, Minggu (14/8/2016).
Lahan yang masih menyewa tersebut diakui Yuni belum benar-benar legal.
“Jadi sebenarnya masih kucing-kucingan,” ucap kakak dari Krisdayanti ini.
Yuni berharap, ia dapat memiliki lahan sendiri untuk semakin memperluas sekolahnya.
“Mudah-mudahan saya punya lahan sendiri yang lebih luas, yang bisa dipakai anak-anak untuk belajar,” ujarnya.
Yuni menjalankan sekolahnya sendirian, dan dibantu dengan 10 guru yang sangat ia banggakan kemampuannya.
“Saya punya guru-guru yang profesional, sarjana sarjana PAUD, 10 guru yang baik, punya potensi yang baik dan berkualitas,” ujarnya.
Guru-guru tersebut juga sering dikirim Yuni ke Jakarta untuk studi banding.
“Saya juga sering kirim mereka untuk studi banding ke Jakarta, ke sekolah-sekolah kayak Sekolah Kak Seto, Sekolah Kepompong,” papar Yuni.
Dukungan dari keluargalah yang membuat Yuni terus berusaha memperluas sekolahnya.
Sebenarnya untuk dukungan cuma dari keluarga, terutama anak-anak saya," tutupnya.