TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tertangkapnya Gatot Brajamusti menguak fakta bahwa di dalam tubuh Parfi terjadi dua kubu yang bertentangan.
Selain tidak setuju dengan terpilihnya kembali Gatot sebagai ketua, beberapa aktor dan aktris senior sangat menyayangkan karena Parfi kini sudah kehilangan arah.
Menurut Ki Kusumo, kepengurusan Parfi di bawah ketua Gatot berjalan dengan tidak benar. Hal itu dapat terlihat dari kinerjanya yang kurang merangkul artis-artis yunior sehingga mereka bahkan tidak mengenal Parfi.
“Kenapa kami berkumpul dan merencanakan sebuah kongres karena kami melihat Parfi sudah tidak berjalan pada relnya. Namanya Parfi (Persatuan Artis Film Indonesia), isinya siapa? Nah, ini yang sudah salah kaprah bahwa dalam kongres-kongres kemarin dan kepengurusan kemarin artisnya hilang,” ungkap Ki Kusumo dalam konferensi pers di kantor Parfi, Kuningan, Senin (29/8/2016).
Dengan tujuan untuk kembali merebut Parfi dari tangan yang salah, Ki Kusumo dan rekan-rekan artis senior lainnya ingin mengembalikan Parfi ke khitahnya, yaitu Parfi 1956.
Ki Kusumo ingin Parfi kembali diisi oleh mereka yang sebenarnya bekerja sebagai artis, bukan seseorang dari luar.
“Oleh karena dasar itu kami ingin, kami ingin rumah kami diduduki oleh kami kembali. Oleh artis yang sesungguhnya. Kalau ngomongin artis kan teman-teman tahu di film apa, sinteron apa, dan lain-lain,” jelasnya.
Usai melakukan jumpa pers, rombongan artis senior menyambangi kantor parfi yang berada di lantai 4 Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI).
Secara simbolis, para artis tersebut menyegel kantor Parfi.