TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wajahnya Gatot Brajamusti lesu dan datar saat digiring Polisi untuk melakukan penggeledahan di rumahnya di Jalan Niaga Hijau X No 6, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (1/9/2016) sore.
Kesehatan Aa Gatot Brajamusti menurun usai penggeledahan selama 4,5 jam
Penggeledahan berakhir pukul 21.30 dan Aa Brajamusti ambruk.
Aa Brajamusti memang sudah menunjukkan gejala kelelahan sejak datang pukul 17.00.
Bahkan saat awal datang, Aa Brajamusti minta waktu istirahat ke penyidik dari Polres Mataram.
Dia memilih duduk di kursi meja makan, lalu dengan muka datar dan lesu memilih berjalan ke kulkasnya.
Mau tahu isi kulkasnya?
Kulkas di rumah Gatot Brajamusti berisi sederet minuman keras bermerek. Dari mulai Jack Daniel, Absolut Vodka, black velvet, chivas regal.
Kulkas itu berisi sederet minuman keras bermerek. Dari mulai Jack Daniel, Absolut Vodka, black velvet, chivas regal.
Total ada 7 minuman keras di kulkas tersebut.
Aa Gatot memilih sebotol air mineral dan mengambilnya. Dia membawa botol itu ke kursinya, lalu meminumnya seteguk demi seteguk. Wajahnya lesu.
Selanjutnya Aa Gatot masih sempat salat dan merokok sambil melihat polisi menggeledah rumahnya.
Polisi Menyerah, Brankas Tak Bisa Dibuka
Polisi mencari kunci 2 brankas milik Aa Gatot yang tak diketahui keberadaannya.
Gatot lupa dimana ia menyimpan kunci itu. Dia hanya ingat menyimpannya di suatu tempat di dalam rumah. Tapi lupa letaknya.
Aa Gatot menyaksikan polisi mencari kunci dengan raut muka lesu dan dahi berkeringat.
Polisi menyerah mencari kunci dan akhirnya memilih memanggil ahli brankas.
Ahli brankas tiba pukul 20.30 di tengah hujan lebat dan badai.
Angin berhembus dan menggoyangkan pohon-pohon di depan rumah Gatot. Bahkan beberapa pohon roboh.
Saat brankas hendak dibongkar, Aa Gatot menolak ikut menyaksikan.
Dia memilih tidur di kamarnya sampai brankas gagal dibuka pukul 21.30.
Saat penggeledahan dinyatakan ditunda, Aa Gatot baru bangun dan lekas mengaku sakit.
"Kalau sakit kita ke rumah sakit saja, istirahat di rumah sakit. Kalau di sini tidak bisa," ujar Kasat Reskrim Polres Mataram, Ajun Komisaris Haris kepada Gatot di lokasi, Kamis (1/9/2016).
Hanya saja, Haris belum bisa memastikan akan membawa Gatot ke rumah sakit mana.
Sementara itu, Heri, pengacara Gatot mengatakan, kondisi Gatot kurang sehat. Gatot menderita diabetes.
"Sakit diabetes, sehingga harus disuntik insulin. Gulanya tinggi, tadi telat makan," ujar Heri.
Sementara itu, Ketua RW setempat, Louis, mengaku resah dengan kelakuan Aa Gatot.
Menurutnya Louis, selama 18 tahun menjadi ketua RW, dirinya belum pernah menegur siapapun.
Tapi saat Aa Gatot tinggal di sana, Louis pun terpaksa mengeluarkan surat peringatan. Sebab gaya hidup Aa Gatot cenderung meresahkan.
Orang terlalu banyak singgah di rumahnya dan membuat kegaduhan. Akhirnya warga pun terganggu.