TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ario Kuswinar Teguh bersedia menerima tantangan motivator Mario Teguh untuk dilakukan tes DNA guna membuktikan dirinya sebagai anak biologis.
"Secepatnya. Tentunya ini harus didiskusikan dengan anggota keluarga lain. Seperti bagaimana cara yang baik untuk semua, yang juga terukur, yang memang valid, yang bisa disahkan secara hukum, yang bisa dikawal untuk perkara-perkara teknis itu. Yang pada akhirnya, kalau hasilnya keluar, itu akan fair untuk semua," kata Ario dalam wawancara dengan Kompas Tv, Jumat (9/9).
Ario Kuswinar Teguh mengaku muncul ke program acara televisi dilatarbelakangi adanya foto akta kelahiran dirinya di media sosial.
Juga adanya pengakuan Mario Teguh melalui akun instagram-nya bahwa dia hanya mempunyai dua anak, yaitu Audrey Teguh dan Marco Eben Patriarch Teguh.
Kedua anak tersebut merupakan hasil pernikahannya dengan istri keduanya, Linna Teguh.
Padahal, Ario meyakini dirinya sebagai anak kandung dari Mario Teguh, hasil pernikahan dengan istri pertama, Aryani.
Hal itu dikuatkan dengan sejumlah dokumen yang dipegangnya, seperti akta kelahiran hingga Kartu Keluarga (KK).
"Jadi, itu lagi-lagi... Saya berpikir kalau saya tetap diam, saya harus mengatakan yang sebenarnya ke publik. Karena beliau sampaikan ini ke publik yang tidak sesuai faktanya. Saya harus tetap berdiri untuk diri saya dan untuk mama saya," ujarnya.
Ario tak membantah Mario Teguh banyak sedikit berperan untuk dirinya saat masih bayi, sebagaimana cerita dari ibu dan anggota keluarganya. Mulai membuatkan susu, menjaga hingga tali pusar kering.
Namun, bantahan Mario Teguh bahwa ia bukan anak biologisnya adalah tidak sesuai fakta yang sebenarnya.
Menurutnya, bukti dokumen-dokumen yang dipegangnya saat ini menunjukkan dirinya tidak sekadar omong-kosong.
Lantas, ia pun membantah bahwa pengakuan dirinya ke publik tentang anak Mario Teguh ini adalah bagian untuk mencari nama atau populeritas belaka.
"Saya ada di sini bukan untuk cari sensasi. Saya bukan untuk aji mumpung. Saya muncul hanya karena saya perlu adanya pengakuan dari ayah saya sendiri."