Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) harus siap masa lalunya 'dibongkar," termasuk peserta Pilkada DKI Jakarta 2017.
Hal itu lah yang dihadapi bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dalam diskusi yang digelar di sebuah restoran di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (29/9/2016),
Politisi PDIP Adian Napitupulu menyinggung soal dugaan tuduhan pelecehan seksual yang dilakukannya terhadap penyanyi dangdut Dewi Persik.
"Yang ditanya Pak Adian, apapun itu Insya Allah saya jelaskan. Mau ngomong Dewi Persik ayuk, mau ngomong Panama Papers ayuk, mau ngomong dana kamapnye teman Ahok ya ayuk,"ujar Sandi yang disambut tepuk tangan meriah para pendukungnya yang hadir di acara tersebut.
Namun sayangnya kader Partai Gerindar itu tidak mau memberikan klarifikasinya di forum tersebut.
Sandi menawarkan ke Adian untuk berkomunikasi secara langsung kepadanya, jika kader PDIP itu berminat mengetahui hal yang sebenarnya terjadi antara dirinya dan Dewi Persik.
"Kita Japri (red: jaringan pribadi) saja, private (dengan jalur priadi), kita buatlah demorasi yang sejuk," katanya.
Kasus tersebut terjadi pada 2008 lalu, saat Sandi masih aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Saat itu Sandi dituduh oleh Dewi persik sempat memintanya bugil, saat sang biduan tengah tampik di acara Hipmi.
Dalam kesempatan itu Sandi juga menyampaikan bahwa pasanga Anies Baswedan - Sandiaga Uno adalah pasangan yang berkomitmen menghadirkan demokrasi sejuk.
Sandi mengatakan masyrakat Jakarta tidak seharusnya disajikan dengan tontonan soal para kandidat yang saling menjelek-jelekan.
"Kita berdamai dengan masa lalu kita menatap masa depan,"ujarnya.