TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belakangan ini, kisruh keluarga Mario Teguh dengan Ario Kiswinar Teguh menjadi konsumsi publik yang menimbulkan pro dan kontra.
Awal kisruhnya Mario dan Ario berawal ketika motivator kenamaan itu dengan tegas tidak mengakui Ario Kiswinar Teguh sebagai anaknya, di sosial media.
Hingga saat ini, kedua belah pihak pun belum bertemu secara langsung. Hanya saja, kedua belah pihak berbalas somasi yang berujung pada Laporan Pengaduan (LP) yang dilakukan Ario Kiswinar, yang diterima oleh penyidik Polda Metro Jaya.
LP tersebut dibuat ke Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2016) pagi, yang diberikan nomor laporan TBL/4802/X/2016/PMJ/Dit.Reskrimum.
Bentuk LP ini adalah bentuk kekecewaan Ario Kiswinar dan Aryani Soenarto kepada Mario Teguh. Ario menilai, dengan cara ini lah ia bisa bertemu ayahnya yang sering menghindar dari problematika mereka berdua.
"Tentunya, supaya lebih cepat menyelesaikan semua, sebaiknya ketemu. Biar semuanya cepat selesai," kata Ario.
Ia pun menghimbau agar Mario Teguh keluar dan bertemu Ario untuk menyelesaikan semua permasalahan, yang melibatkan keduanya itu.
"Ayo lah, hidup tuh enggak cuman di sini. Masih ada langkah-langkah selanjutnya jika dia (Mario Teguh) tidak datang," ucapnya.
Oleh karena itu, Ario sangat berharap ayahnya bisa menyelesaikan permasalahan dengannya secara baik-baik, tanpa melalui jalur hikim.
"Yah kalau mau langkah selanjutnya, intinya jangan sampai nanti jadi terhambat, karena enggak diurus oleh dia (Mario Teguh)," ujarnya.
Harapan bertemu dengan sang ayah, tentunya memiliki tujuan agar kisruh kedua belah pihak cepat diselesaikan, agar semua terungkap dan masyarakat mengetahui semuanya.
"Inginnya cepat selesai sih," kata Ario Kiswinar Teguh. Arie Puji Waluyo/Warta Kota