TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gatot Brajamusti menangis saat mengetahui Reza Artamevia melaporkan dirinya ke Polda Metro Jaya atas tuduhan penipuan.
Reaksi tersebut di beberkan oleh kuasa hukum Gatot Brajamusti, Achmad Rifai, yang juga menjelaskan kalau saat ini Gatot Brajamusti merasa bebannya semakin bertambah.
"Pastilah ada beban. Kemarin Aa gatot sempat nangis di polda saat saya dampingin," ujarnya di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (11/10/2016).
Gatot Brajamusti sedih karena ia berusaha menutupi aib yang sebenarnya, kalau pelapor lebih mengenal sabu sebelum dekat dengan dirinya, tapi malah dirinya yang diduga menjerumuskan pelapor.
"Nangis bukan masalah apa. Dia bilang, 'saya selama ini menganggap bahwa menutupi aib dan tidak mau membuka siapapun yang terlibat, tapi kenapa mereka melaporkan saya seolah melakukan penipuan dan seolah pelecehan seksual'," tutur Achmad Rifai.
Tidak hanya itu, Gatot Brajamusti pun memikirkan perasaan keluarganya yang mendengar pelaporan pada dirinya yang kini berada dalam masa tahanan Polda Metro NTB.
"'Bagaimana keluarga saya, anak saya dan saudara-saudara saya yang menangis?' Karena selama ini Aa tidak mau membuka masalah ini. Mereka melaporkan sebagai koban. Sedih," ungkap Achmad Rifai.
Bahkan, Achmad Rifai menyatakan diri ikut menangis melihat kliennya bersedih akibat laporan-laporan yang ditudingkan kepada dirinya.
"Saya pun menengok Aa Gatot menangis dan saya turut bersedih. Selama ini Aa selalu menutupi tidak mau membuka tapi mereka seenaknya sendiri melaporkan. Itu menjadi kesedihan tersendiri buat Aa, 'Tolong teman-teman jangan hakimi saya seperti ini' Sampai Aa ngomong seperti itu," ucap Achmad Rifai.
Setelah beberapa kali tidak mengakui adanya sabu di padepokan Gatot Brajamusti selama menjadi murid spiritual di padepokannya, Jumat (7/10/2016) lalu Reza Artamevia melaporkan Gatot Brajamusti ke Polda Metro Jaya.
Gatot dilapor ke polisi atas dugaan penipuan perihal Aspat yang selama ini diketahuinya sebagai stimulan atau makanan untuk meningkatkan kesehatan.