Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ferry H Amahorseya, Kuasa Hukum Ario Kiswinar Teguh menggambarkan perasaan kliennya bersama sang bunda Aryani Soenarto saat mendapat tudingan dari Mario Teguh.
Saat ditemui di Polda Metro Jaya, Senin (10/10/2016) Ferry mengambil gelas plastik yang bertuliskan nama Ario Kiswinar dan Aryani Sunarto.
Gelas itu dibantingnya hingga pecah.
"Ini ada gelas (plastik) ya ada tulisan Ariyani dan Kiswinar ini saya jatuhin pecah (retak) ya. Inilah mereka, hatinya terluka. Paham ya. Ini perumapamaan yang saya buat biar sang motivator tahu," ujar Ferry H Amahorseya dengan nada menggebu-gebu.
Pengacara berkacamata itu sempat mengulangi beberapa kali membanting gelas plastik itu, hingga gelas plastik benar-benar pecah, namun nama Ario Kiswinar dan Aryani Sunarto yang ditempel pada gelas tersebut tidak sama sekali retak.
Ia juga ingin mengibaratkan kalau Ario Kiswinar dan ibunya, Aryani Sunarto, akan terus bersama melalui permasalahan ini hingga konflik ini selesai, sampai adanya pengakuan, dan permintaan maaf dari Mario Teguh.
Ferry mengatakan hal itu saat menanggapi hasil konferensi pers yang dilakukan Mario Teguh, Senin (10/10/2015) kemarin.
Pada konferensi pers yang dilakukan Mario Teguh itu, ia menanyakan apakah Ario Kiswinar akan tetap mengakui Mario Teguh ayahnya jika Mario Teguh dalam kondisi buruk ekonomi atau miskin.
Ario Kiswinar yang diwakilkan oleh kuasa hukumnya membeberkan kalau Mario Teguh telah menyombongkan dengan pernyataan tersebut, padahal sebelum konflik ini muncul, Ario Kiswinar telah beberapa kali muncul di beberapa stasiun TV untuk mempromosikan karya seninya.
"Tadi dia bilang di preskon kalau dia miskin apa mau mengakui saya sebagai ayah, Saya jawab Kiswinar tampil di Kompas TV dua kali 2015, di Net TV tampil juga. Apakah dia pernah bilang anaknya Mario Teguh? Dia punya kreativitas. Tapi dia nggak pernah bilang kalau dia anaknya Mario Teguh. Jadi tolong ya Mario Teguh jangan sombong dengan kekayaanmu," ujar Ferry H Amahorseya.