Laporan Wartawan Warta Kota, Nur Ichsan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktor yang juga dikenal memiliki daya linuwih supranatural yang wajahnya sering tampil di layar kaca ini memiliki cara unik dalam mengembangkan usahanya untuk memenuhi pundi- pundi rupiah di kantongnya. Ki Prana membuka usaha wahana rumah hantu yang diberi nama Goa Sesat Sarang Siluman di Mal Detos, Jawa Barat, sambil mencoba peruntungan dengan meluncurkan album perdananya yang berjudul Tak Pernah kalah.
Keinginan untuk membuka wahana yang bisa memicu adrenaliun ini sudah lama terpikir di otaknya, tapi baru kali ini tercetus ide tersebut menjadi kenyataan, usaha ini tercetus dari latar belakang dirinya sebagai supranatral di salah satu stasiun televisi , “Jadi nggak usah jauh-jauh- banget dari background yang saya miliki di dunia supranatural, kayaknya membuka wahana rumah hantu ini cocok yah”, kata Ki Pra Lewu, saat dijumpai di Mal Detos, Sabtu (15/10).
Ki Prana membuka wahana rumah hantu dengan konsep gost game yang bisa memicu adrenalin di Detos, mulai 15 Oktober ini hingga 15 November mendatang, dan akan dilanjutkan tour di 12 kota besar lainnya diantaranya Bandung, Tasikmalaya, Cirebon, Surabaya, Malang, Bali, dengan tarif masuk sebesar Rp 30.Ribu/hari biasa dan Rp 35 Ribu/weekend.
Konsep ini tidak hanya mengajak peserta masuk ke dalam wahana dan keluar lagi begitu saja, namun peserta harus menemukan kunci agar bisa keluar, pada tiap ruangan yang dimasuki peserta memiliki tingkat kesulitan dan tingkat keseraman yang tentu berbeda-beda pula.
Keunikan dan kelebihan dari wahana berukuran 9x9 yang dibangun dengan biaya Rp 1 Miliar ini adalah terdapat koreo oleh talent hantu serta menampilkan hantu nusantara, peserta yang masuk dibatasi hanya 3 orang per trip dengan target pengunjung 300 peserta /hari.
“Ada 10 hantu diantaranya Genderuwo, Buto Ijo, Kuntilanak, Pocong, Sundel Bolong, Psikopat, Korban Kecelakaan, Sinden, Idiot, itu sebenarnya para pemain teater yang kita latih sedemikian rupa, mereka cukup terlatih, ditambah spesial efek seperti yang ada di film untuk lebih menghidupkan suasana magisnya, tapi maaf, bukannya saya ingin sombong, kalau nanti ternyata pas anda berada di dalam wahana dan bertemu dengan jumlah mahluk halusnya lebih dari 10 jenis, itu berarti bukan tidak mungkin ada mahluk lain seperti jin yang ikutan nimbrung di situ, " ujar Icon Goa Sesat Sarang Siluman menakuti wartawan.
Tapi nggak usah khawatir ada kabar gembirnya, bagi peserta yang berhasil bisa bertahan di dalam wahana selama kurang dari 5 menit, pihaknya akan memberikan hadiah berupa sebuah sepeda motor secara langsung.
Bagi Ki Prana tidak ada istilah terlambat untuk memulai suatu usaha, prinsipnya lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, “memulai bisnis ini bukan berarti saya sedang tidak laku di dunia hiburan, tawaran job sih banyak, Cuma memang saat ini saya ingin belajar bisnis, saya pikir saya inilah yang tepat,” ujar pria pemilik berambut gondrong ini.
Keinginan berbisnis ini menurut Ki Prana Lewu didorong oleh keinginan untuk berbagi dengan sesama anak bangsa yang kurang beruntung, “Dengan terjun ke dunia bisnis ini, saya berkeinginan untuk membangun pondok pesantren serta merekrut anak –anak putus sekolah agar bisa bersekolah gratis di sekolah yang akan saya bangun kelak, saya ingin berbagi kebahagiaan dengan mereka, kalau bukan kita siapa lagi yang bisa membantu mengatasi masalah yang sedang mereka derita, ” ucap lelaki yang suka berpenampilan serba hitam ini.
Uniknya, peluncuran usaha bisnis hantu-hantuan ini justru dibarengi dengan peluncuran album mini berisi 5 lagu yang kesemuanya diciptakan sendiri oleh Ki Prana Lewu, kelima lagu tersebut yaitu, Tak Pernah Kalah, Paranormal Funky, Pelet, Bim Salabim, Cewek Matre dan Mantra. “Album yang saya luncurkan sebenarnya hanya iseng mengisi waktu luang di saat kerja, album ini secara ekslusif saya berikan kepada para pengunjung yang mau datang ke wahana yang menyeramkan dan menantang ini, saya berharap bisa diterima oleh masyarakat dan ini merupakan salah satu bakat yang saya miliki, jadi patut saya kembangkan juga, kalau memang bisa kenapa tidak, ” kata pimpinan Padepokan Dayak Pranalewu, ini mengakhiri perbincangan.