News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tuntaskan Kerinduan Penonton di Synchronize Fest 2016, Cholil Efek Rumah Kaca Dilarang Pergi

Penulis: Nurul Hanna
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampilan Efek Rumah Kaca di Panggung District Stage, Synchronize Fest 2016, Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta Utara, Minggu (30/10/2016). Kerinduan penonton akan suara sang vokalis, Cholil Mahmud terobati lewat rangkaian 9 lagu.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kehadiran Cholil menjadikan Efek Rumah Kaca dalam formasi lengkap saat tampil di Synchronize Fest 2016, Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta Utara, Minggu (30/10/2016).

Maklum, beberapa waktu terakhir, vokalis band Efek Rumah Kaca, Cholil Mahmud, menghabiskan waktunya di Amerika Serikat.

Efek Rumah Kaca mengawali penampilannya di panggung District Stage, Synchronize Fest 2016 dengan lagu Menjadi Indonesia. Band indie yang mengawali karya sejak 2007 lalu itu, genap membawakan 9 lagu.

Seusai menyapa penonton, Cholil menyebutkan formasi lengkap personil yang mengiringi vokalnya. Pria 40 tahun itu juga memuji acara Synchronize Fest 2016.

"Senang sekali rasanya, bisa berdiri di panggung dalam acara garapan demajor lagi setelah sekian lama," ujarnya.

Serangkaian lagu gabungan dari tiga album mereka pun mengalun. Sebelah Mata, Pasar Bisa Diciptakan, Menuju Ruang Hampa, hingga Hujan Jangan Marah berhasil membuat penonton sumbang suara.

Di sela penampilan, sejumlah penonton menyebut nama Cholil dan memintanya tetap di Indonesia.

"Cholil jangan pergi lagi!," ucap salah satu penonton.

Mencoba menghibur, tembang Hilang, di Udara, dan Putih pun dibawakan Cholil dan kawan-kawan tanpa henti. Sebelum menyanyikan lagu Desember, Cholil pun mengucap pamit.

"Ini lagu terakhir dari kita ya. Mohon maaf kalau ada salah-salah," ucap Cholil.

Lagu 'Desember' pun berakhir jua, penonton tak ingin band indie pemilik album Kamar Gelap itu segera pergi. Mereka kompak meminta Efek Rumah Kaca tetap di panggung.

Akhirnya, salah satu tembang dari album Sinestesia, yakni Kuning pun kembali mengalun. Tembang berdurasi 12 menit itu sukses membius penonton. Suara tinggi Monika Hafsari di belakang mikrofon menyempurnakan tembang tentang manusia dan agama tersebut.

Penampilan Efek Rumah Kaca menjadi penutup syahdu di Synchronize Fest 2016. Selama tiga hari terakhir, Synchronize Fest 2016 sukses menjalankan misinya untuk menjadi festival musik lintas genre.

Mendatangkan musisi dari generasi 70 hingga 2000an, Synchronize Fest 2016 memanjakan penikmat musik tanah air.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini