Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pemenang lari Palu Nomoni International Marathon 2016 pada 25 September 2016 kemarin, Yayuk Sriwahyuningsih, Revi Fayola dan Yuli Rianatasia mendatangi Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2016).
Kedatangan mereka rupanya untuk melaporkan penyelanggara Palu Nomoni International Marathon 2016.
Wakil Walikota Palu, Sigit Purnomo alias Pasha juga turut hadir dalam penyerahan simbolik hadiah tersebut.
Lantas, apakah pemenang tersebut melakukan pelaporan terhadap Pasha atas dugaan kasus penipuan?
"Kami sih nggak mau ikut campur ada keterlibatan apa Pasha dalam acara tersebut," ujar Yayuk Sriwahyuningsih ketika ditemui di Polda Metro Jaya, Rabu (2/11/2016).
"Yang jelas kami ingin hadiah yang harusnya kami terima itu segera cair," sambung wanita berkacamata tersebut.
Yayuk menambahkan, pada saat pengumuman lomba dibacakan, seharusnya hadiah dapat diterima mereka dua minggu setelah perlombaan selesai. Namun setelah satu bulan lebih hadiah tersebut belum cair.
Ketika ditanyakan kembali siapa yang dilaporkan kepada polisi, Yayuk mengatakan lebih mengarah kepada pihak penyelanggara, Steffy Burase.
"Jelas EO-nya, kalau Pasha atau Pemda (Palu) dan EO kan urusan dapur mereka ya. Saya sih cuma bisa menuntut bagaimana polisi bisa cairkan hadiah kita nggak," imbuh Yayuk.
Diketahui, pelari Yayuk Sriwahyuningsih memenangkan kategori perlombaan 'Female Master' pada jarak tempuh 10 km dan meraih juara pertama.
Lalu pelari, Yuli Rianatasya kategori 'Female Master' untuk half marathon yakni 21 km dan meraih juara tiga. Sementara Revi Vayola menjadi juara tiga, kategori full marathon 42 km.
Lomba 'Palu Nomoni International Marathon' ini diselenggarakan oleh EO Burase, pada 25 September 2016 kemarin, hingga saat ini hadiah yang berjumlah Rp 691 juta itu belum cair.