News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Taman Tebing Breksi Yogyakarta, Panggung Terbuka Warisan Leluhur untuk Konser Dewa Budjana

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gitaris GIGI, Dewa Budjana melayat wafatnya Ireng Maulana di rumah duka, Dharmais, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (6/3/2016). Gitris asal Bali itu bercerita tentang pengalaman bekerja bersama Almarhum Ireng Maulana semasa hidup. TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Tidak lama lagi, Taman Tebing Breksi Yogyakarta bakal dijadikan sebagai venue yang dikondisikan secara maksimal.

Lewat sentuhan visual dan mapping yang mendukung nuansa instrumental khas gitar solo petikan seorang Dewa Budjana, yang akan menggelar konser sekaligus merilis album terbaru berjudul Zentuary, 25 November 2016 mendatang. Gratis pula.

“Lokasi konser di tempat terbuka. Banyak orang lebih mengenal Garuda Wisnu Kencana di Jimbaran (Bali), yang sayangnya kini sudah jadi lokasi jualan (konser musik) yang massal. Kini kita menemukan tempat konser terbuka yang menyatu dengan keaslian alam leluhur,” ungkap Budjana saat konferensi pers di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (16/11/2016).

Selain tercatat sebagai personel band Gigi, Dewa Budjana juga aktif bersolo karir.

Sampai saat ini sudah menelurkan 10 album berkonsep instrumental. Album Zentuary merupakan album terbaru.

"Dalam proyek musik solo ini, saya enggak menaruh target yang muluk-muluk. Hanya ingin bisa menyejukkan telinga dan memberi ketenangan buat seluruh umat serta pendengar," ujar Budjana.

Ayah dari dua anak ini menyadari bahwa dirinya juga makhluk sosial. Ia turut merasakan situasi di sekitarnya, yang secara tidak langsung memengaruhi suasana batin saat menyiapkan materi pada album Zentuary.

"Di saat gonjang-ganjing itu terjadi, maka kita butuh tempat yang teduh. Saya berusaha menuliskan seluruh gagasan yang tertuang dalam pemikiran, meski bentuknya bukan kata-kata melainkan seuntai nada," ungkap Budjana.

Baginya, lewat nada-nada dalam musik, semuanya mampu luluh dengan mudah. Maka dari itu, ia berusaha mengusung konsep-konsep kedamaian dan aspek sederhana lewat aransemen nada buatannya.

“Dengan musik semuanya akan jadi lebih mudah. Bila di dunia nyata, sejumlah hal terasa dipersulit, maka di dalam musik bisa diketemukan dengan mudah seperti chord-chord mayor yang bisa ditabrakkan dengan nada minor," kata Budjana.

Sekilas cerita, Taman Tebing Breksi merupakan tempat indah dan menjadi destinasi wisata yang baru di Yogyakarta.

Posisinya di Timur YogYakarta. Berdekatan dengan Candi Ratu Boko dan Candi Ijo, di Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY.

Taman Tebing Breksi sebelumnya merupakan kawasan bukit kapur yang selama bertahun-tahun menjadi lokasi penambangan batu kapur oleh warga di sekitarnya.

Sejak tahun lalu pemerintah melarang usaha penambangan disana. Larangan muncul setelah sejumlah peneliti menyimpulkan bahwa batuan kapur breksi di sana merupakan endapan batu vulkanik dari Gunung Api Purba Nglanggeran.

Saat ini, Tebing Breksi yang kemudian lebih dikenal sebutan Taman Tebing Breksi, sudah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya. Prasastinya ditandatangani oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Mei 2015.

Bekas galian menyisakan guratan alami yang indah. Perpaduan warna putih semburat kuning dan cokelat pada bidang tebing yang begitu luas, malah menyuguhkan panorama yang menarik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini