Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengalami kecelakaan beruntun hingga melibatkan lima mobil, Bedu sempat kesal dengan pemilik mobil yang berada pada posisi paling depan.
Sebab, si pemilik mobil seolah tidak merasa melakukan kesalahan dan ingin bebas dari tanggung jawab, serta ingin langsung pergi dari kejadian perkara.
"Kayaknya di depan ada mobil berhenti mendadak nah saya terlibat (cekcok) sama mobil yang di depan, dia bilang 'oke ya saya gak ada apa-apa ya' saya pergi yahh, lohh tar dulu pak'," ucap Bedu saat ditemui di kawasan Tendean, Rabu (21/12/2016).
Pria itu juga menyebutkan nama intansi tempat ia bekerja sebagai alasan untuk menghindar dari permasalahan itu.
Menurut Bedu, ia dan sesama korban tidak bermaksud untuk menyalahkan si pemilik mobil yang posisinya paling depan itu, mereka hanya ingin mendiskusikan bagaimana cara penyelesaian dan kesepakatan yang tepat.
Jadi tidak perlu melibatkan pihak kepolisian, yang akhirnya mereka lakukan tanpa ikutnya si pemilik mobil itu karena sudah pergi, dan hanya mengalami kerusakan pada bagian depan mobil saja.
"Terus dia ngerasa gak bersalah dia pergi gitu aja, tidak ada simpatinya, empatinya, sama seluruh korban yang saat itu sedang berdiskusi harus bagaimana," tutur Bedu.
Posisi mobil Bedu saat itu berada pada bagian belakang jadi hanya bagian belakang mobil saja yang rusak, yang paling parah adalah mobil Pajero yang berada di depan mobil Bedu.
Mobil Pajero milik seorang jendral itu mengalami kerusakan depan belakang karena berada di posisi tengah.