Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada Rabu (18/1/2017) kemarin, sebuah maskapai dikabarkan mengangkut lumba-lumba dari Jakarta Menuju Balikpapan.
Lumba-lumba tersebut baru saja dibawa menggunakan pesawat dalam kondisi kering, yakni tak diberi air dan hanya dibalut handuk basah.
Musisi sekaligus aktivis Melanie Subono pun menuturkan kecamannya terhadap kasus tersebut.
"Jelas-jelas itu menyalahi perlindungan hewan. Kan sadis banget bisa membunuh lumba-lumba," kata Melanie Subono saat ditemui usai jumpa pers Musika Foresta, di restoran Almond Zuchini, kawasan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (19/1/21017).
Melanie juga menegaskan, lumba-lomba memiliki sensor pendengaran yang tinggi. Sehingga, ia tak dapat membayangkan bagaimana kondisi lumba-lomba tersebut saat harus dibawa menggunakan pesawat.
Suara mesin pesawat yang cukup keras tentu membuat hewan mamalia tersebut tersiksa.
"Dia (lumba-lumba) dengar suara tepuk tangan saja setengah mati loh sakitnya," lanjut Melanie.
Melanie juga menyayangkan keputusan yang dibuat maskapai tersebut, meski di pihak maskapai menyatakan memiliki perizinan.
Wanita yang tercatat sebagai anggota aktivis lingkungan dari Jakarta Animal Aid Network (JAAN) Indonesia tersebut, juga telah melayangkan protes ke pihak terkait.
Pada Rabu (19/1/2017) Melanie turut mengunggah foto lumba-lumba yang baru diselamatkan dari pesawat.
Lumba-lumba hidung botol yang dimasukkan ke dalam wadah yang sempit tanpa air dan hanya diselimuti oleh handuk yang basah.
Melanie kemudian meminta agar foto yang dia unggah melalui akun media sosialnya itu disebar luaskan ke publik.