News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nama Keluarga Pejuang Kemerdekaan 'Baswedan' Jadi Lelucon, Sutradara ini Panen hujatan

Penulis: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan, istri Fery Farhati Ganis, dan anak Mutiara Annisa Baswedan memberikan hak pilih pada pencoblosan Pemilihan Gubernur di TPS 28 Cilandak Barat, Jakarta, Rabu (15/2/2017).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sutradara Joko Anwar panen hujatan dari sejumlah pengguna media sosial.

Alasannya, pembesut film Janji Joni itu dinilai mengejek nama pahlawan melalui akun jejaring sosial Twitter miliknya, @jokoanwar.

Dalam kicauannya, Minggu (19/2/2017), Joko menyindir program uang muka nol persen calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Baca: Netizen Gagal Paham, Program Uang Muka Rumah Nol Persen Anies Jadi Trending Topic

Sindiran tersebut dikicaukan dalam bentuk tebak-tebakan.

"Bus apa yang DP-nya 0 persen? Bus wedan Anies," cuit akun @jokoanwar.

Alih-alih menyindir Anies, Joko malah diantam masalah besar.

Siapa nyana, kicauan yang niatnya untuk lelucon tersebut, malah berbuah hujatan dari para netizen.

Baca: Anies Sarapan Ketan Susu Legendaris di Kemayoran

Netizen pun menilai Joko keterlaluan karena mengejek nama keluarga Abdurrahman Baswedan, pahlawan nasional yang juga kakek dari Anies Baswedan.

"Mantaabb.. nama keluarga pun jadi ejekan.. Okesip.." sindir salah seorang netizen pengguna akun @qaqqah.

Netizen lain merasa geram dan menyindir Joko semoga memiliki orangtua yang hebat, pahlawan dan tidak pernah dipermalukan orang lain.

"Semoga @jokoanwar punya org tua yg hebat...pahlawan dan tdk pernah dipermalukan oleh siapapun #CelotehSedih," kicau akun @TrisRachmadi.

Ada pula netizen yang menilai bahwa kelakar Joko Anwar tersebut merupakan lelucon rendahan dan tidak bermutu.

Baca: Ini Daftar Perumahan dengan DP Nol Persen di Jabodetabek

"Ketika orang sekelas anda hanya bisa melontarkan lelucoan serendah ini. Bisa jadi anda lebih rendah dr lelucon anda," cuit @rifkiagung.

Bahkan, salah satu netizen mengunggah sosok AR Baswedan agar Joko Anwar mengetahui nama siapa yang dicelanya.

"@jokoanwar yang baru anda lecehkan itu marga orang ini. Namanya AR Baswedan. Pembawa kabar pengakuan kemerdekaan indo dari Mesir," tulis @bimtut.

Baca: Program Uang Muka Rumah Nol Persen Anies Diragukan

Berikut komentar-komentar pedas lain dari netizen:

@BonekaKayu1945: Pantaskah nama marga seorang pejuang kemerdekaan diolok-olok @jokoanwar seperti ini?

@maspiyuuu: Mengolok-olok Nama "Baswedan" Pahlawan Pejuang Kemerdekaan, Selebtwit Pendukung Ahok Menuai Kecaman Netizen

@SuaraAnies: Bang @jokoanwar mungkin belum tahu, Kisah Persahabatan AR Baswedan Melampaui Etnis, Suku & Agama

Profil AR Baswedan

Seperti dilansir dari Wikipedia, Abudrrahman AR Baswedan lahir di Surabaya, Jawa Timur, 9 September 1908 dan meninggal di Jakarta, 16 Maret 1986 pada umur 77 tahun.

AR Baswedan merupakan nama populer dari Abdurrahman Baswedan, seorang nasionalis, jurnalis, pejuang kemerdekaan Indonesia, diplomat dan juga sastrawan Indonesia.

Dia pernah menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha dan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Wakil Menteri Muda Penerangan RI pada Kabinet Sjahrir, Anggota Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP), Anggota Parlemen dan Anggota Dewan Konstituante.

AR Baswedan (kiri) dan Haji Agus Salim (kanan) (Twitter)

AR Baswedan adalah salah satu diplomat pertama Indonesia dan berhasil mendapatkan pengakuan de jure dan de facto pertama bagi eksistensi Republik Indonesia yaitu dari Mesir.

AR Baswedan adalah seorang pemberontak di zamannya.

Harian Matahari Semarang memuat tulisan Baswedan tentang orang-orang Arab, 1 Agustus 1934.

AR Baswedan memang peranakan Arab, walau lidahnya pekat bahasa Jawa Surabaya, bila berbicara.

Dalam artikel itu terpampang foto Baswedan mengenakan blangkon.

Ia menyerukan pada orang-orang keturunan Arab agar bersatu membantu perjuangan Indonesia.

Ia mengajak keturunan Arab, seperti dirinya sendiri, menganut asas kewarganegaraan ius soli: di mana saya lahir, di situlah tanah airku.

Pada tanggal 4 Oktober 1934, setelah pemuatan artikel yang menghebohkan itu, ia mengumpulkan para peranakan Arab di Semarang.

Dalam kongres para pemuda perananakan Arab itu dikumandangkan Sumpah Pemuda Keturunan Arab yang menyatakan Indonesia sebagai tanah air dan akan berjuang untuk mendukung tercapainya kemerdekaan Indonesia.

Lalu berdirilah Partai Arab Indonesia (PAI), dan AR Baswedan dipilih sebagai ketua.

AR Baswedan (Wikipedia)

Sejak itu ia tampil sebagai tokoh politik. Harian Matahari pun ditinggalkannya.

Padahal, ia mendapat gaji 120 gulden di sana, setara dengan 24 kuintal beras waktu itu.

Demi perjuangan, katanya.

Dia menikah dengan Sjaichun.

Pada tahun 1948 Sjaichun meninggal dunia di Kota Surakarta karena serangan malaria. Tahun 1950 AR Baswedan menikah lagi dengan Barkah Ganis, seorang tokoh pergerakan perempuan, di rumah KH Ahmad Dahlan di Yogyakarta, Muhammad Natsir bertindak sebagai wali dan menikahkan mereka.

Dia dikarunia 11 anak dan 45 cucu.

Baswedan sangat sederhana dan tidak pernah memikirkan harta material.

Sampai akhir hayatnya AR Baswedan tidak memiliki rumah.

Dia dan keluarga menempati rumah pinjaman di dalam kompleks Taman Yuwono di Yogyakarta, sebuah kompleks perumahan yang dipinjamkan oleh Haji Bilal untuk para pejuang revolusi saat Ibukota di RI berada di Yogyakarta.

Mobil yang dimilikinya adalah hadiah ulang tahun ke 72 dari sahabatnya Adam Malik, saat menjabat Wakil Presiden.

Cucunya, Anies Baswedan adalah mantan Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia pada Kabinet Kerja di era Presiden Jokowi, yang kini mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini