Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para siswa jurusan animasi di SMK Raden Umar Said, Kudus, Jawa Tengah, menghasilkan sebuah film animasi 3D berjudul Pasoa & Sang Pemberani.
Film animasi yang mengangkat kisah dan karakter asli Nusantara tersebut siap ditayangkan di layar kaca pada Sabtu (4/3/2017) mendatang mulai pukul 15.30 WIB.
Para siswa tersebut memproduksi film berdurasi 25 menit itu di Rus Animation Studio, sebuah studio animasi bertaraf internasional yang dimiliki SMK Raden Umar Said.
Pasoa & Sang Pemberani merupakan hasil produksi perdana mereka sejak Rus Animation Studio diresmikan pada Maret 2016 lalu.
Peluncuran film animasi tersebut digelar secara meriah, Jumat (24/2/2017), di CGV Cinemas Grand Indonesia, Jakarta Pusat.
Acara tersebut dihadiri pula oleh para animator yang terdiri atas 38 orang pelajar dan para pendidik dari SMK Raden Umar Said.
Mohammad Tria Ramadhani juga turut hadir dalam acara peluncuran film itu.
Personel grup band The Changcuters tersebut merupakan pengisi suara tokoh Amet Mude.
Sementara itu, meski dikerjakan oleh para pelajar tingkat SMK, proses produksi film tersebut dipastikan dilakukan secara ketat dan sesuai dengan standar industri animasi profesional.
Technical Advisor RUS Animation Studio Daniel Harjanto mengatakan pembuatan film Pasoa & Sang Pemberani bertujuan sebagai sarana pembelajaran dan praktik para pelajar untuk mengaplikasikan ilmu yang mereka dapatkan di kelas menjadi sebuah karya yang bernilai tinggi.
Dengan membuat sebuah film animasi, para siswa diajak untuk memahami dan mampu mengerjakan seluruh tahapan produksi yang terjadi di dalam sebuah industri film animasi profesional, mulai dari tahapan pra produksi, produksi, hingga pasca produksi.
"Pembuatan film animasi 3D merupakan sebuah proses produksi yang sangat rumit dan membutuhkan keahlian tinggi. Pasoa & Sang Pemberani telah melalui proses produksi yang cukup panjang dan hasilnya sangat memuaskan. Artinya, film animasi yang dibuat anak-anak SMK Raden Umar Said ini tidak kalah dengan produk animasi yang dibuat oleh studio animasi profesional. Dengan menggunakan piranti yang biasa digunakan oleh studio animasi di Hollywood, mereka mampu menghasilkan film animasi 3D yang berkualitas dari berbagai aspek, mulai dari ide cerita, karakter, teknik grafis dan animasi, visual effect, hingga tata suara," tutur Daniel Harjanto.
Film Pasoa & Sang Pemberani bercerita tentang kearifan lokal yang terdapat dalam budaya Indonesia.
Pasoa adalah hewan mitologi yang berwujud paduan dari beberapa hewan khas Indonesia.
Dia hadir untuk melindungi kekayaan hayati yang ada di Indonesia.
Pasoa tidak sendirian, dia berjuang bersama anak muda pemberani bernama Amet Mude, serta sejumlah karakter lainnya, seperti Karun, Sang Penyumpit, dan Punai Anai.
Kisah Pasoa diharapkan dapat memperkenalkan nilai-nilai untuk menjaga keseimbangan alam Indonesia, sekaligus memperkenalkan kekayaan dongeng tradisional yang berakar di masyarakat Indonesia.
Untuk menghasilkan animator animator yang sesuai dengan kebutuhan industri animasi, RUS Animation Studio juga menghadirkan para pengajar profesional yang kompeten di bidangnya.
Di jajaran technical advisors yang berisi para pakar animasi, selain Daniel
Harjanto, juga ada Woody Woodman, seorang animator dengan pengalaman lebih dari 20 tahun bersama Walt Disney Animation Studio.
Meski tinggal di Amerika Serikat, Woody Woodman konsisten menjadi pengajar para siswa di sekolah ini secara online.
la juga rutin hadir mengajar dan memberikan workshop langsung di SMK Raden Umar Said sebanyak dua kali dalam setahun.
Pakar animasi lainnya adalah Masami Obari, seorang animator mecha ternama dari Jepang yang didatangkan ke sekolah ini untuk membagi keahliannya dalam pembuatan karakter animasi.
Kehadiran RUS Animation Studio tidak terlepas dari dukungan Djarum Foundation, Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), dan Autodesk terhadap SMK Raden Said.
Dukungan tersebut diwujudkan dalam berbagai aspek, seperti pembangunan studio animasi dengan standar internasional, penyempurnaan kurikulum sesuai standar industri animasi, pelatiha, sertifikasi para tenaga pendidik, hingga beasiswa untuk para siswanya.
"Melalui program peningkatan kualitas sekolah menengah kejuruan (SMK) yang telah dirintis sejak tahun 2011, Djarum Foundation terus konsisten dalam mencetak lulusan SMK yang terampil dan siap bekerja pada bidang pekerjaan berpenghasilan tinggi, khususnya di sektor industri kreatif seperti animasi," ujar Program Director Djarum Foundation Primadi H Serad.
"Para siswa sekolah animasi ini telah membuktikan dirinya sanggup mengerjakan sebuah film animasi yang memenuhi standar kebutuhan industri animasi," lanjutnya.