TRIBUNNEWS.COM - Nama Eyang Subur sempat bikin heboh usai berseteru Adi Bing Slamet dan Arya Wiguna beberapa tahun lalu.
Namanya semakin kondang setelah MUI ikut bersuara setelah Eyang Subur diketahui memiliki istri 8 orang.
Kini, setelah sekian tahun berlalu, Eyang Subur dan keluarga menutup diri.
Saat disambangi di kediamannya, Eyang Subur tidak bisa menerima tamu.
Masno, asisten Eyang Subur menyebut Eyang Subur tidak bisa menerima tamu lantaran mengurung diri di dalam kamar.
"Dia kan di kamar terus. Bisa nggak keluar kamar," ujar Masno seperti dikutip Tribunnews.com dari Grid.ID.
Seseorang yang mengaku sebagai abdi Eyang Subur juga menjelaskan, beliau tidak dapat dipastikan kapan keluar dari kamar.
Saat ditanya apakah Eyang Subur pernah sampai sebulan tidak keluar kamar, ia menjawab "Wah nggak bisa dipastikan," ucapnya.
Kediaman Eyang Subur terletak di kawasan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Rumah miliknya adalah satu-satunya rumah yang selamat dari kebakaran besar di tahun 1991 silam.
"Tahun 1991 rumah lingkungan itu terbakar. Saya enggak tinggalin rumah. Alhamdulillah, saya sekeluarga selamat. Kurang lebih tiga ribu rumah terbakar. Setelah itu tamu dan orang di situ bilang rumah saya dikeramatkan karena enggak terbakar," cerita Eyang Subur empat tahun silam.
Saat kebakaran besar itu, Eyang Subur menjelaskan, banyak masyarakat yang juga selamat karena berlindung di rumahnya.
Sejak itu, mereka menyebut rumah Eyang Subur dikeramatkan.
"Waktu kebakaran, ada masyarakat di rumah saya. Dari situ, datanglah satu per satu tamu, mereka tahu dari mulut ke mulut, saya diminta anjuran. Hati kecil saya berbicara, harus begini dan begitu, itu berhasil. Semua ada foto dan dokumennya," ungkapnya.
Menurut Eyang Subur, sebelum musibah kebakaran besar itu terjadi, kediamannya dianggap biasa saja. Namun, setelah itu banyak orang yang datang.
"Saya enggak pernah kasih wejangan. Saya hanya didatangi tamu. Sebelum kebakaran, enggak ada (tamu) sama sekali. Kalau Adi Bing Slamet ikut sudah lama, sejak tahun 1995-2010. Tahun 2007 enggak terima tamu," jelas Eyang Subur.
Dulu, Adi Bing Slamet menyebut Dukun S alias Eyang Subur kerap bergonta-ganti istri.
Menurut Adi, Eyang Subur senang mengawini istri-istri dari korbannya, namun jika tak cocok akan langsung ditinggalkan.
"Kerjaannya kawin melulu. Sudah kayak test drive mobil, kalau enggak cocok, ya sudah, gagal," tutur Adi.
Adi menjelaskan, istrinya juga nyaris akan dinikahi Eyang Subur.
"Gue sama bini gue, Septian Dwi Cahyo sama bininya, terus ada dua keluarga lagi tuh yang dihancurin," terang Adi.
"Waktu saya sakit tahun 2010 itu juga ada campur tangan si Subur. Dia pengin matiin saya dan rebut istri saya. Jurus-jurus si cebol itu begitu," tandas Adi sengit.
Saat itu Adi Bing Slamet mengaku sudah diguna-guna oleh seorang dukun bernama Eyang Subur.
Adi menuding Eyang Subur adalah dukun yang sudah membuatnya sakit. Dibicarakan miring oleh Adi, akhirnya pihak Eyang Subur angkat bicara.
Kuasa hukum Eyang Subur saat itu, Ramdhan Alamsyah SH, menampik semua tudingan yang dialamatkan kepada kliennya.
"Eyang itu tidak mengerjakan hal-hal yang bertentangan dengan agama. Tapi dia mengajarkan salat atau santunan kepada anak yatim," tutur Ramdhan Alamsyah.
Sejak isu sebagai dukun guna-guna dan cabul mencuat, sosok Eyang Subur belum juga terlihat.
"Eyang membuat pernyataan pembantahan 15 Maret lalu. Isinya, Eyang yang dikabarkan sesat dan dukun itu tidak benar. Eyang juga tak mengajarkan anjuran yang melanggar agama."
"Eyang tidak pernah menghina Nabi Adam dan Nabi Muhammad, tidak ada ritual yang seperti dikatakan Adi Bing Slamet," katanya.
Adi juga pernah mengaku menderita sakit akut yang ia akui sebagai 'kiriman' dari sang dukun.
Menurut Ramdhan, hal itu tak lebih dari sebuah fitnah.
"Lucunya Adi Bing Slamet mengaku di vonis sakit jantung oleh Eyang dan akan diambil istrinya.
Pernyataan ini sebagai fitnah, apa yang disampaikan Adi itu tidak benar. Itu seperti fitnah yang keji dan tidak berdasar," ucap Ramdhan.(Grid.ID/Nurul Nareswari)