Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akhir Maret lalu, penyanyi Kevin Aprilio jadi bahan kecaman masyarakat maya hingga muncul tagar #BoikotKevinAprilio.
Hal tersebut dipicu kicauan Kevin melalui akun media sosial Twitter dalam menanggapi netizen yang membicarakan tentang piilihan politik berdasar agama dengan 'nada yang keras'.
Menanggapi pemboikotan dirinya itu, Kevin berpendapat bahwa kicauan di akun media sosial Twitter tersebut dtidak mengarah kepada siapapun.
"Yang ikut-ikut (bahas) agama itu? Engga sih itu kan aku sebenarnya nggak mengarah ke siapa-siapa," kata Kevin ditemui di Plaza Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu (9/4/2017).
Kevin menuturkan, sebenarnya kutipan yang ia pakai merupakan kutipan orang lain. Kevin hanya tak rela, agama dijadikan alat kampanye oleh sejumlah pihak.
"Dan yang saya twit itu sebenarnya kutipan orang lain. Kalau agama sih. saya sebenernya cuma nggak suka ada oknum yang memakai agama untuk apa ya, kampanye. Tapi saya lebih seneng yang kalau kampanye ya program lawan program gitu lho," kata Kevin.
Munculnya tagar #BoikotKevinAprilio ini bermula memberikan tanggapannya mengenai pasangan calon Gubernur DKI Jakarta, pada 28 Maret 2017 lalu.
Kevin mengaku jika dirinya netral dan mendukung siapapun yang menang dalam Pemilihan Pilkada putaran kedua yang akan dilaksanakan bulan April mendatang.
"In the end, siapapun yang menang saya pasti support total. Tapi sebenarnya isu-isu agama dipakai buat politik. Menurut kamu bagaimana?"
"Saya sebenarnya netral-netral saja. Siapapun yang menang, saya dukung di Pilkada. Tapi dengan catatan bertanding dengan program. Bukan issue agama," tulis Kevin.
Kemudian pada unggahan selanjutnya Kevin mengunggah foto mengenai kutipan yang disampaikan Dr. Alamsyah, Dekan Fakultas Syariah IAIN Bandarlampung mengenai non-Muslim berhak dipilih dan boleh menjadi pemimpin atas kaum Muslim.
"Boleh kok Islam memilih yang non muslim. Jangan takut ya buat yang muslim : )," cuit Kevin.
Rupanya kicauan Kevin ini mendapatkan beragam reaksi dari kalangan pengguna Twitter hingga memunculkan tagar tersebut.