TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Langkah rumah produksi SAS Films memarodikan film 'Danur' menuai kekecewaan dari Prilly Latuconsina (20).
Prilly merasa karakternya sebagai Risa Sarasvati dalam film 'Danur' tidak sepantasnya untuk diparodikan.
"Saya sih akan lebih senang kalau nggak diparodiin ya, supaya karakter saya sebagai Risa nggak terganggu, nggak dimain-mainin. Satu hal yang pasti saya sebagai pemain akan lebih seneng kalau nggak ada parodinya," ujarnya saat berada di MD Place, Jakarta Selatan, Senin (22/5/2017).
Namun demikian Prilly menyerahkan masalah itu kepada pihak rumah produksi dan penulis novel.
Menurut pemain sinetron 'Ganteng Ganteng Serigala' itu, mereka lah yang mengerti langkah seperti yang harus diambil kedepannya.
"Sebenarnya saya bukan ahli di legal atau apapun itu ya, itu biarkan diserahkan ke MD aja dan Kak Risa selaku pemilik buku. Saya nggak tahu ya, belum pernah soalnya mendapatkan kasus seperti ini yang filmnya diparodiin. Jadi ya biarkan itu diserah ke MD Pictures aja," ucapnya.
Prilly sendiri mengaku belum mengetahui lebih detil duduk persoalannya.
Pelantun lagu 'Sahabat Hidup' tersebut hanya mendengar sedikit perihal film parodi yang dibintangi Aming dan kawan-kawan itu.
"Saya sih nggak tahu persis ceritanya seperti apa, baru denger kabarnya sekarang-sekarang ini, yang saya tahu cuma lokasinya sama, bajunya sama, namanya dibeda-bedain dikit. Cuma ya itu, menyangkut legal cerita, menyangkut hak buku apalagi kayaknya semuanya disama-samain ya itu biar diserahkan ke MD karena saya nggak ngerti sama sekali," ungkapnya.
Sekadar informasi film horor 'Danur' yang dibintangi Prilly Latuconsina, dibuatkan parodinya oleh rumah produksi SAS Films dengan judul film 'Ngawur'.
Film parodi itu sendiri masih bergenre horor, namun ditambahi bumbu komedi di dalamnya.
Jika film 'Danur' lekat dengan karakter Bi Asih, hantu yang diperankan oleh Shareefa Danish, maka komedian Aming didaulat untuk memerankan Bi Asuh, karakter hantu dalam film 'Ngawur'.
Junianto Hamonangan/Warta Kota