Tribunnews/Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER - Ratu Inggris Elizabeth II mengaku syok atas insiden ledakan yang terjadi di Manchester, Inggris.
Insiden ledakan terjadi di konser penyanyi pop Ariana Grande, Selasa (23/5/2017), yang dikabarkan telah menewaskan 22 orang dan mencederai sekitar 59 orang.
Suara dentuman keras terdengar beberapa menit saat konser tersebut berakhir, di Manchester Arena, Manchester, Inggris.
Atas insiden tersebut, Ratu Elizabeth merilis pernyataannya yang ditujukan pada pemimpin daerah Manchester Raya.
"Seluruh dunia syok atas kematian dan cedera yang dialami banyak orang, dari yang dewasa sampai anak-anak, di Manchester. Padahal, mereka di sana hanya ingin menikmati sebuah konser," kata sang ratu.
Selain mengungkapkan belasungkawa, Ratu Elizabeth juga menyampaikan terimakasih atas kerja baik tim darurat bencana.
"Saya juga ingin mengungkapkan kekaguman saya atas respons warga Manchester terhadap aksi barbar ini, yaitu dengan rasa simpati dan kepedulian," lanjut Ratu Elizabeth.
Perdana Menteri Inggris Theresa May mengecam keras kejadian tersebut, yang disebutnya sebagai "serangan teror mengerikan".
Kepolisian Manchester juga menyatakan bahwa pihaknya menangani insiden itu sebagai serangan teror, melalui pengerahan tim gegana ke lokasi.
Anak-anak diketahui termasuk dalam 22 orang korban tewas akibat insiden tersebut.
Itu memang sempat menjadi kekhawatiran besar dari insiden ledakan itu, sebab mayoritas penggemar bintang pop seperti Ariana Grande memang anak-anak dan remaja.
Kedutaan Besar RI (KBRI) untuk Britania Raya dan Irlandia Utara di London, Inggris, mengimbau WNI untuk menghindari area konser tersebut.
Selain itu, KBRI London memberikan dua kontak hotline yang bisa dihubungi untuk keadaan darurat.
"Kepolisian Manchester menyediakan nomor telepon darurat +44(0)1618569400. Hotline KBRI +447881221235," cuit KBRI London di Twitter. (The Guardian/NBC News)