TRIBUNNEWS.COM, SIMALUNGUn - Desa Semantin, Kabupaten Simalungun, dikenal sebagai salah satu centra penghasil kolang kaling di Sumatera Utara.
Di bulan Ramadan, warga disibukkan untuk memenuhi pesanan kolang kaling yang meningkat hingga tiga ratus persen.
Untuk mengolah buah aren menjadi kolang kaling sangat sederhana, buah aren direbus untuk menghilangkan getah gatalnya.
Selanjutnya, buah kolang kaling direndam selama tiga hari, sebelum dipipihkan untuk mendapatkan tekstur kenyalnya.
Sebelum dijual ke pengepul, kolang kaling harus kembali direndam selama dua hari. Salah satu warga mengaku, harga jual kolang kaling juga jauh meningkat di bulan Ramadan.
Biasanya mereka hanya menjual kolang kaling seharga Rp 3 ribu. Namun, di bulan Ramadan harga meningkat hingga Rp 5 ribu.(*)