News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Vokalis Linkin Park Bunuh Diri

Dalam Wawancara Terakhir, Chester Bennington Pernah Bahas Soal Bunuh Diri

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Vokalis Linkin Park, Chester Bennington, memuaskan penggemarnya dalam konser tur dunia Linkin Park yang bertajuk A Thousand Suns : World Tour 2011, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (21/9/2011). Dalam konser tersebut Linkin Park membawakan lagu lagu hitsnya seperti Crawling, In the End, Numb, Somewhere I Belong, dan What I ve Done. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)


Tribunnews/Ruth Vania

TRIBUNNEWS.COM - Vokalis grup band Linkin Park, Chester Bennington, dinyatakan meninggal dunia di usia 41 tahun akibat bunuh diri.

Chester ditemukan tewas di kediamannya di Palos Verdes Estates, Los Angeles, AS, Kamis (20/7/2017) pagi waktu setempat.

Dalam sebuah wawancara terakhirnya, Chester ternyata sempat membahas soal niat bunuh diri dan masa-masa gelap yang dialaminya selama hidup.

Wawancara tersebut dilakukan pada Mei lalu, saat Linkin Park tengah mempersiapkan rilis album ketujuh, 'One More Light'.

Chester menjelaskan bahwa 'One More Light' merupakan hasil karya yang dirasa sangat personal dan menjadi sebuah terapi bagi Linkin Park.

"Kami memiliki banyak aspek dalam hidup kami yang mungkin hampir tidak pernah kami bagikan dengan siapapun," cerita Chester.

Menurut Chester, 'One More Light' memiliki konteks musik yang sarat akan ekspresi penuh pengharapan dan keinginan untuk terus melanjutkan hidup.

Di awal pengerjaan album tersebut, Chester sedang berusaha memulihkan diri dari masa-masa gelap dalam hidupnya.

Masa-masa gelap yang dimaksud adalah ketika Chester merasa dunia penuh dengan hal-hal buruk baginya, yang kemudian membuatnya merasa buruk pula akan kehidupannya.

Mengerjakan 'One More Light' kemudian menjadi titik balik baginya untuk membagikan kesulitan dalam hidupnya, yang membantunya fokus terhadap hal-hal yang lebih penting dalam hidupnya.

"Ada banyak hal yang lebih penting yang bisa saya kerjakan jika saya memang menginginkannya dan ingin membuat diri saya bahagia," tutur Chester.

"Saya akhirnya sampai pada titik di mana saya berpikir, 'Saya bisa saja menyerah pada hidup dan mengakhiri hidup saya atau jangan menyerah dan terus memperjuangkan apa yang saya inginkan'," katanya lagi.

"Saya lalu memilih untuk berjuang. Saya ingin memiliki hubungan yang baik. Saya ingin mencintai secara lebih orang-orang yang penting dalam hidup saya. Saya ingin menikmati pekerjaan saya," sambung Chester.

Namun, bertolakbelakang dengan pernyataannya itu, Chester justru pada akhirnya "menyerah pada hidup" dan mengakhiri hidupnya.

Kematian mendadak Chester mengejutkan publik, terutama karena sang vokalis disebutkan mengakhiri nyawanya dengan menggantung diri. (Mirror Online)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini