Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua dari empat orang pelaku pemukulan terhadap Dicky 'Smash' sudah diketahui inisialnya.
Selain itu, polisi juga telah mengantongi hasil rekaman Closed Circuit Television (CCTV) yang merekam kejadian pemukulan tersebut.
"Terlapor ini inisialnya kita sudah tahu, SS dan FU. Makanya kita dorong penyidik untuk kalau bisa, mereka (pelaku) ini segera diproses secara hukum," kata Mario Pranda, kuasa hukum Dicky Smash saat ditemui di Polsek Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (9/8/2017).
Sementara menurut penuturan Dicky, pelaku saat itu berjumlah empat orang.
Ia pun hanya mengingat sebagian ciri fisik para pelaku pengeroyok.
Untungnya, foto para pelaku juga sudah terungkap.
"Yang aku inget sih, ciri-cirinya orangnya botak. Agak tinggi besar gitu, terus agak sedikit gemuk. Tapi sekarang kita sudah tahunya karena sudah ada fotonya juga," kata Dicky.
Selain rekaman CCTV, pihak kepolisian Polsek Mampang Prapatan juga telah meminta keterangan dari dua orang saksi.
Mereka adalah asisten Dicky yang bernama Senli, dan rekan Dicky yakni pedangut Hesty Klepek Klepek.
"CCTV menjadi bukti petunjuk, dan keterangan saksi juga (petunjuk)," kata Kanit Reskrim Polsek Mampang Prapatan, Iptu Achmad Fajrul Choir, di kantornya, Rabu (9/8/2017).
Kejadian pemukulan dan pengeroyokan terjadi pada Sabtu 29 Juli 2017 lalu, sekira pukul 3.30 WIB.
Saat itu, Dicky bersama asistennya yakni Stenli, tengah keluar dari klub Blowfish, City Plaza, Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
Dicky sempat menerima perkataan yang tidak mengenakkan dari para pelaku.
Tak terima, Dicky dan asistennya pun melawan. Saat itu, terjadilah bentrok.
Pedangut Hesty Klepek-Klepek juga diketahui terlibat bentrok, lantaran membela Dicky.
Dalam kejadian itu pula, Dicky dan Stenli mendapatkan bogem mentah.
Hingga kini, kantung mata Stenli masih mengalami pembengkakan.