Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Artis cantik Indah Permatasari bermain di film layar lebar berjudul 'A: Aku, Benci & Cinta'. Film garapan rumah produksi MD Pictures ini merupakan sebuah karya yang diangkat dari sebuah novel best seller, yang berjudul sama dengan filmnya, yang dibuat oleh Wulan Fadilah.
Film tersebut disutradarai Rizki Balki, yang perdana terjun ke industri perfilman Indonesia, dimana ia harus menggarap sebuah film drama remaja.
A: Aku, Benci & Cinta bercerita tentang persahabatan antara Anggia, Alex, Alvaro, dan Athala dalam film bergenre drama remaja.
Film ini mengisahkan tentang Anggia (Indah Permatasari) yang menganggap Alvaro (Jeffry Nichols) adalah makhluk yang menyebalkan di sekolah.
Anggia menilai, Alvaro meurupakan cowok resek di mana Anggia harus mendampinginya dalam sebuah organisasi Osis di sekolahnya, dimana Alvaro menjadi Ketua dan Anggia menjadi wakilnya.
Baca: Main di Film Ini, Indah Permatasari Dibikin Sampai Ngos-ngosan dan Capek
Anggia dan Alvaro tidak perna akur dalam rapat. Kemudian, di sisi lain, kebencian Anggia terhadap Alvaro rupanya berubah menjadi cinta.
Di mana Anggia harus belajar bermain musik dengan Alvaro, karena nilai seni musiknya jelek di sekolahan, yang berakhir benih benih cinta mulai tumbuh.
Baca: Kesaksian Pengurus Mushala Al Hidayat tentang Penangkapan MA yang Dibakar Warga karena Amplifier
Tetapi Anggia tidak bisa menutupi kekesalanya kepada Alvaro. Tetapi muncul lah sosok Alex (Brandon Salim), sahabat kaka Anggia yang perhatian kepadanya.
Baca: Melihat dengan Mata Kepala Sendiri Bagaimana Pitbull Menggigit Leher Sasa, Titin Mengaku Masih Ngeri
Alvaro yang merupakan cowok playboy memiliki 15 wanita ini, cintanya pun diperkirakan berlabuh di hati Anggia dan Athala (Amanda Rawles). Tetapi ia belum tahu menetapkan hatinya untuk Anggia atau Athala.
"Di sini tuh capeknya kayak ah marah-marah mulu sih. Apalagi kalau marah terus mesti berulang kali, itu capek aja. Kayak abis lari dua kilometer, capek dan ngos-ngosan," ujar artis kelahiran Makassar, 16 Mei 1997, ini mengomentari aktingnya di flm ini.
Penulis: Arie Puji Waluyo