Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary
TRIBUNNEWS.COM - Meninggalnya vokalis grup band Linkin Park Chester Bennington pada 20 Juli 2017 lalu membuat publik amat terkejut sekaligus sedih.
Sebab, laki-laki berusia 41 tahun itu mengakhiri hidup dengan bunuh diri di kediamannya di California.
Dilansir dari situs mirror.co.uk, berangkat dari tragedi tersebut, keluarga Chester Bennington amat antusias untuk memastikan para penggemar beserta keluarga mereka tidak mengalami hal serupa.
Mereka pun kini tengah mengambil langkah untuk membantu mencegah peristiwa bunuh diri di masa mendatang.
Hal itu rencananya akan diwujudkan dengan mendirikan sebuah organisasi yang fokus terhadap kesadaran akan bunuh diri untuk membantu orang lain yang barangkali berisiko melakukan tindakan tersebut.
Harapannya, para penggemar Chester Bennington, terutama yang tergolong muda, terhindar dari penderitaan yang sama seperti ayah dari enam anak itu.
Chester Bennington meninggal tepat pada hari ulang tahun vokalis grup band Audioslave Chris Cornell, yang juga meninggal karena bunuh diri pada 18 Mei 2017.
Terkait itu, pihak keluarga khawatir tatkala penggemar Chester Bennington dan Chris Cornell barangkali ingin "memuliakan" atau menghormati kematian keduanya dengan melakukan hal yang sama.
Keluarga Chester Bennington juga cemas lantaran orang lain mungkin saja menganggap bunuh diri sebagai jalan keluar yang tepat.
Alhasil, mereka memperingatkan orang-orang yang merasa kesepian untuk tetap dikelilingi oleh orang-orang yang disayang.
Sebab, pihak keluarga merasa Chester Bennington terpuruk ketika tengah sendirian, terutama pada saat-saat terakhirnya.