TRIBUNNEWS.COM - Presiden Badan Akreditasi Anti-Aging Dunia (WOCPM), Dr Deby Vinski MscAA PhD memperoleh penghargaan tertinggi dari Yang Mulia Raja Anak Agung Ngurah Ugrasena.
Penghargaan diberikan langsung di Istana Puri Agung Kerajaan Buleleng Singaraja, Bali, Sabtu (9/9/2017) lalu.
Deby yang merupakan penasihat Majelis Agung Raja Sultan Indonesia (MARS), terdiri dari Para Raja, Sultan, Penglingsir dan Kepala Adat se-Indonesia, mendapat penghargaan tersebut atas kiprah dan dedikasinya selama ini.
Lulusan Master dari Dresden University di Jerman dan meraih doktornya dari Institute of Bioregulator dan Gerontology Rusia semua dengan gelar Cum Laude ini mendapat gelar "Sri Raty Nilasari Saraswati" yang merupakan gelar tertinggi.
Gelar itu bisa dimaknakan sebagai diberkati dengan kekuatan penuh oleh Tuhan dan Dewa Alam Semesta.
Dalam bahasa Indonesia dan bahasa Sansekerta lontar istana berarti Ratu Bidadari Kayangan yang memiliki Inti Kekuatan dari Para Dewa.
Adapun Saraswati merupakan nama dewi utama merupakan sakti dari Dewa Brahma sebagai Dewa Pencipta.
Dewi Saraswati merupakan Dewi cantik yang menurunkan Ilmu Pengetahuan kepada manusia yang berguna bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara dalam menjalani kehidupan.
"Ini menjadi kehormatan bagi kami, tentu akan terus melakukan pelestarian Adat Seni Budaya Keraton-Keraton Nusantara. Serta terus berkiprah dalam dunia anti-aging," kata perempuan yang berjuluk the queen of anti-aging itu.
Deby menciptakan metode terbaru terapi menggunakan Peptaid Deregulation yang bisa memperbaiki kerusakan retina atau kebutaan pada penderita diabetes.
Penyakit kebutaan ini biasanya dialami penderita diabetes usia lanjut karena faktor degeneratif.
Adapun pada usia lebih muda bisasaja disebabkan masalah genetik. Tiba-tiba saja matanya buta.
Dengan metode Deby, kandungan asam amino khusus temuannya dapat memperbaiki kerusakan sel sampai tingkat yang paling kecil yaitu DNA.
Selain itu, Deby juga bekerja sama dengan peneliti asal Jepang menemukan teknologi terbaru anti-aging dari ikan tuna.
Deby bekerja sama dengan peneliti Jwpang dalam produk Enrei agar kolagen bisa menjadi kosmetik yang aman dipakai yakni dari kulit ikan tuna.
Terakhir, Deby bersama pakar lainnya juga menemukan teknologi terbaru yang menggunakan kemajuan stemcell partikel nano Rejuvenation dan Penyakit Degeneratif.
Teknologi itu meremajakan kembali sel-sel rusak dalam tubuh.
Teknologi baru advance terapi stemcell itu dikembangkan di Amerika dan dibawa ke Indonesia. (*)