Demi sang Maha Memelihara
Izinkan aku, menjaga penyatuan ini dalam naungan Ilahi
Demi sang Maha Awal dan Maha Akhir
Kami bermohon, awali niat ini untuk “Islam” yang kekal
Damai dalam menerima, menyerah dan tunduk
Bukan untuk hasrat dan keinginan tetapi untukNya.
Pencipta angin yang berhembus meniupkan lantunan
Kisah takdir yang telah mempertemukan aku dan kamu
3. Kisah Seminggu Rindu: Day 3 - Air
Kita berawal seperti dua partikel air yang tercerai oleh luasnya samudera. Samudera yang penuh dengan kemungkinan, kegelapan dan ketidak pastian.
Di bawah naungan sinar matahari yang panas membara kita pun terangkat oleh proses evaporasi alami yang menarik kita ke awan yang berbeda. Disana, kita berjalan oleh dorongan angin atmosfir yang kuat. Awan yang berwarna gelap menandakan letihnya partikel-partikel air yang tersimpan mengarungi langit yang tak kunjung selesai.
Awan kita pun menjadi berat, merindukan wujud cairnya.
Di suatu hari yang dingin disaat harapan;
sudah mulai remuk oleh perjalanan yang tak pasti, perjalanan hidup yang tak menemukan sejentik arti, Disaat penantian sudah mulai terasa getir dan mati.
Kita pun akhirnya turun sebagai hujan yang membasahi tanah di pucuk gunung yang tinggi. Tertampar oleh dedaunan, terkontaminasi oleh mikroorganisme jahat dan berlumuran dengan kotornya tanah. Sepertinya tidak ada harapan lagi untuk dua partikel air yang tidak berdaya ini.