TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bintang sinetron dan film Dhea Annisa (21) atau Dhea Imut, melaporkan sebuah perusahaan ekspedisi multinasional ke Polda Metro Jaya, Kamis (5/10/2017).
Pasalnya, perusahaan tersebut tak bertanggung jawab atas hilangnya kamera Canon C500 senilai Rp 229 juta yang dikirimkannya ke Malang, Jawa Timur.'
Dengan nominal yang sama, kamera tersebut bisa untuk membeli mobil Honda Jazz tipe atas.
"Kami laporkan ke Polda Metro karena setelah mediasi dengan perusahaan tadi siang, hasilnya tidak menguntungkan kami," kata Hendri Indraguna, Kuasa Hukum Dhea Imut di Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (5/10/2017).
Pihak perusahaan tersebut, lanjut Hendri, seolah-olah enggan bertanggung jawab.
Dikutip dari situs canon.co.id, kamera EOS C500 adalah kamera cinema atau kamera untuk pembuat film profesional.
Baca: Bahas Divestasi Saham, Bos Freeport Dikabarkan Bertemu Menteri Jonan Selasa Malam
Kamera ringkas dan berkemampuan tinggi, EOS C500 bisa merekam video dengan resolusi 4K, hasil data RAW dan CanonLog Gamma untuk memaksimalkan performa Lensa Cinema EF dan menghasilkan video berkualitas tinggi dengan rentang dinamik luas.
Kamera memiliki Sensor CMOS 8.85MP Super 35mm. Kemudian Lensa yang dapat diganti-ganti (dudukan lensa EF Canon). Perekaman cepat, yakni 50Mbps MPEG-2 MXF ke kartu CF. Kamera juga memiliki sensitivitas tinggi, dan noise rendah. Memiliki fitur Remote control Wi-Fi dan mampu merekam gerak lambat atau slow motion dan gerak cepat.
Padahal, lanjutnya, Dhea telah membayar biaya pengiriman tersebut sebesar Rp 500.000.
Namun, barang yang dikirimkan ke pamannya di Malang tersebut justru tak diterima.
"Ini ada kejanggalan. Dugaan ada oknum dalam perusahaan itu. Kenapa barangnya tidak dikirim ke rumah penerima barang?" ujarnya.
Hendri menjelaskan, bahwa Dhea menjual kamera tersebut di salah satu situs jual beli online.
Sang pembeli berada di Malang. Dhea pun meminta bantuan kepada pamannya yang berada di Malang untuk bertemu dengan penjual.
"Ia kirim dahulu kamera ke pamannya di Malang. Agar ketika kamera diterima, pamannya bisa bertemu dengan pembeli untuk bertransaksi," jelasnya.
Namun, barang yang dikirim seharusnya tiba dalam waktu dua hari, nyatanya hingga hari keempat tak kunjung datang.
Penulis: Mohamad Yusuf