TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Pedangdut Jaja Miharja memang kondang. Tak hanya bernyanyi, artis yang terkenal dengan jargon "Apaan tuh" itu juga bermain beberapa film.
Namun tak banyak yang tahu bahwa Jaja Miharja memiliki anak di Kabupaten Pekalongan.
Adalah Joko Andi Setiawan (44) warga Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan mengaku sebagai anak kandung Jaja Miharja.
Baca: Dibisiki Hati-hati Ada Ular, Jokowi: Ular Mana yang Mau Sama Orang Kurus?
Dia punya bukti pengakuan itu dan ditandatangani oleh Jaja Miharja.
Kepada Tribunjateng.com, Andi menceritakan Ernawati ibunya pernah menikah dengan Jaja Miharja.
"Tapi saya tidak tahu apakah menikah resmi atau hanya menikah menikahan (tidak menikah resmi)," kata Andi, Selasa (10/10/2017).
Saat ia dalam kandungan, ibunda Andi tinggal di rumah pembantunya bernama Supiah.
Erna adalah keluarga terpandang di Serang, Banten.
Andi lahir, namun ditinggal oleh ibunya yang kembali ke Serang saat Andi berumur 40 hari.
Andi kemudian diasuh oleh Supiah.
Sejak itu Andi yang masih bayi dirawat oleh Supiah pembantu Ernawati.
Andi yang kerja sebagai penjaga pabrik garmen di Kabupaten Pekalonganitu melanjutkan cerita.
Dia tak tahu siapa orangtua kandungnya saat itu, begitu pun Mbok (Supiah) tidak menceritakan asal usul Andi.
Hingga akhirnya di umur 10 tahun, sebuah lagu Jaja Miharja booming di TV.
Baca: Kejuaraan Dunia Jetaki 2017: Aero Sutan Aswar Tempati Posisi Kedua dan Aqsa Posisi Ketiga
Tetangga Andi di Tirto Kabupaten Pekalongan lalu bercerita bahwa dia (Jaja Miharja) adalah ayah kandung Andi Setiawan.
"Tetangga kasih tau, itu bapakmu. Awalnya saya tidak percaya, tapi karena sering dikasih tahu akhirnya saya tanya ke Mbok," katanya.
Dari cerita Mbok Supiah inilah Andi akhirnya mengetahui asal usulnya.
Andi kemudian mendesak agar dipertemukan dengan ibunya, Erna.
Kemudian Andi diantar Supiah berangkat ke Serang lalu dikenalkan dengan keluarga Erna.
Namun tidak semulus itu saat berusaha menemui ayahnya, Jaja Miharja.
"Tidak diterima, katanya tidak ada. Lalu saat bisa bertemu awalnya tidak diakui. Malah pernah nantang saya, jangan macam-macam sama saya. Saya digituin," kata Andi.
Andi kemudian kembali ke Pekalongan. Hingga Andi berhenti sekolah saat SMP dan bekerja sebagai buruh sablon.
Pekerjaan ini dilakukan Andi hingga dia menikah.
Upah per minggu sebesar Rp 26 ribu ditabung sebisanya untuk rutin bisa mendatangi ibunya dan tetap berusaha menemui ayahnya, Jaja Miharja.
Bahkan saat Andi menikah, ayahnya tak datang.
Perjuangan Andi untuk mendapat pengakuan pun akhirnya menemui hasil saat 2014.
Jaja Miharja akhirnya membuat pernyataan bermaterai mengakui Andi sebagai anak biologisnya.
Pernyataan ini dibuat Jaja Miharja setelah Andi dibantu seorang pengacara mengirimkan somasi kepada Jaja Miharja.
"Somasinya hanya meminta pengakuan saya sebagai anak kandungnya, tidak lebih," katanya.
Dalam surat pernyataan itu juga Jaja Miharja meminta Andi agar mengubah namanya yang sebelumnya Joko Andi Setiawan menjadi Andi Miharja. (Tribun Jateng/Muh Radlis)