Tribunnews.com/Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski sudah resmi ditahan dan menyandang status tersangka dugaan kasus gratifikasi, Bupati Kutai Kartanegara(Kukar) Rita Widyasari tetap tegar.
Ia meyakini tuduhan yang dialamatkan kepadanya adalah buah dari manuver lawan politiknya yang mencoba menghentikan laju Rita ke panggung Pilgub Kalimantan Timur tahun 2018 mendatang.
"Dia bisa dibilang sebagai sosok wanita perkasa di tanah air. Jiwa metal yang ada di dalam dirinya membuat dia selalu tegar dan tidak mudah putus asa. Dia selalu tersenyum setiap kali harus meghadapi berbagai cobaan akibat manuver lawan politiknya," kata Juru Bicara Bupati Rita, Yoga Hartantoro, kepada wartawan, Minggu(15/10/2017).
Yoga mengatakan, hingga saat ini masih banyak orang yang tidak percaya Rita Widyasari harus mendekam di tahanan KPK.
Apalagi, tuduhan kepadanya sarat dengan kepentingan politik menjelang Pilkada 2018.
Bahkan, ketika ditahan oleh KPK, Rita Widyasari meminta para pendukungnya tidak menangis dan tidak unjuk kekuatan melalui demonstrasi.
Rita Widyasari selama ini punya segudang prestasi dalam berkarier.
Kiprah dan dedikasinya di Partai Golkar mengantarkannya menjadi anggota DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) pada tahun 2009.
Di tahun 2010, Rita mengikuti Pilkada Kukar dan sukses meraih kemenangan. Di ajang Pilkada serentak 9 Desember 2015, Rita yang saat itu menjadi Ketua DPD II Partai Golkar Kukar terpilih kembali menjadi bupati untuk masa bakti 2016-2021 dengan perolehan suara yang sangat tinggi, sekitar 88 persen.
"Ketika pemilihan Ketua DPD I Golkar Kaltim, Rita Widyasari juga mengalami tekanan yang hebat dengan isu-isu yang tidak bermoral. Namun semua ujian itu dapat dilaluinya. Ibarat pohon, semakin tinggi maka semakin kuat angin yang menerpa," kata Yoga.
Di tahun 2017, DPP Partai Golkar resmi mengusungnya sebagai calon gubernur pada Pilkada Kaltim 2018.
Berbagai survei menunjukan nama Rita selalu teratas.
Menurut Yoga, ini membuat lawan politik Rita frustrasi dan menempuh berbagai cara untuk menggagalkan Rita Widyasari.
Sejak terpilih sebagai Bupati Kukar, Rita berusaha mendedikasikan hidupnya secara total untuk rakyat dan daerah yang dipimpinnya.
Berbagai perubahan dilakukan demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Kukar.
Misalnya, Program Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Kukar sejak 2012 yang terus berkembang dalam jumlah dana yang disediakan maupun jumlah kelompok yang menjadi sasaran program.
Dari tahun ke tahun, Pemkab Kukar semakin memperbesar alokasi dana buat program KUB ini.
Di tahun anggaran 2015 saja, alokasi APBD mencapai Rp 45 miliar untuk KUB. Program ini, selain mampu menyasar 8.000 perempuan mendapatkan modal bergulir tanpa bunga dan agunan, juga telah mendorong perempuan di Kukar semakin mandiri dan kreatif dalam kegiatan ekonomi keluarga
Atas segala daya dan upayanya itu, wanita kelahiran 7 November 1973 ini meraih sejumlah penghargaan dari berbagai lembaga dan organisasi, antara lain dinobatkan sebagai Tokoh Utama Penggerak Koperasi Nasional tahun 2017 oleh Dewan Koperasi Nasional (Dekopin) yang diserahkan oleh Ketua Umum Dekopin, Nurdin Halid, disaksikan Presiden Jokowi di Makasar pada bulan Juli 2017.
Di samping itu, Bupati wanita pertama Kaltim ini meraih penghargaan sebagai Kepala Daerah Terbaik dari Presiden Jokowi, dan Pemuda Award dari Kementerian Dalam Negeri, serta meraih Opini WTP lima kali berturut-turut.
Rita juga dianugerahi Upakarti dari Presiden Jokowi melalui Kementerian Perindustrian RI atas kepeduliannya terhadap Industri Kecil Menengah (IKM).
Empat program prioritas pembangunan di Kukar yang menjadi perhatian Rita adalah infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan perekonomian.
Pada pesta olahraga se-Asia Tenggara yang lalu, Rita didapuk sebagai Bendahara.
Di tangannya, dana ratusan miliar rupiah tidak mengalami kebocoran karena dikelola dengan baik.
Rekam jejak Rita yang bersih mendorong KPK menjadikannya sebagai role model kepala pemerintahan yang bersih.
Rita meraih penghargaan sebagai salah seorang Inspirator Pembangunan Daerah 2017 dari Pusat Kajian Keuangan Negara. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo.
"Kesalahan Rita Widyasari adalah dia maju sebagai calon Gubernur Kalimantan Timur dan selalu menang dalam berbagai survei. Ini membuat orang yang tidak siap kalah melakukan segala cara dan upaya untuk menjatuhkan perempuan tangguh ini," tutup Yoga.