Agustinus Winardi/Intisari-Online
TRIBUNNEWS.COM - Kehadiran seorang Presiden RI di mana saja akan selalu diikuti sistem pengamanan yang melekat dan ketat.
Sistem pengamanan ini biasanya terbagi ke dalam area ring 1, ring 2, dan ring 3.
Sistem pengamanan yang melekat pada diri seorang Presiden RI melibatkan semua unsur kekuatan.
Tak hanya darat, laut, dan udara, petugas kepolisian pun harus bersiaga penuh.
Baca: Cerita di Balik Cantik dan Seksinya Wanita Polisi Korea Utara
Baca: Hal Seputar Silsilah dan Latar Belakang Calon Menantu Presiden Jokowi
Tugas utama semua pasukan pengamanan yang bertanggung jawab atas keselamatan Presiden RI itu adalah mengamankan Presiden dalam kondisi apa pun tanpa mengenal kompromi.
Tidak mengenal kompromi artinya dalam sistem pengamanan Presiden tidak boleh ada toleransi sedikit pun terhadap maksud dan tindakan yang tidak sesuai prosedur tetap (protap).
Semua sistem keamanan harus dijalankan sesuai protap termasuk rencana cadangan yang biasanya disebut sebagai plan A, plan B, plan C, dan seterusnya.
Kehadiran Presiden RI di suatu tempat secara otomatis membuat sistem pengamanan yang telah melekat pada diri Presiden dalam kondisi siaga satu (maksimal).
Kondisi sistem pengamanan siaga satu seperti itulah yang akan terjadi di Kota Surakarta, Jawa Tengah, ketika Presiden Joko Widodo menggelar hajatan perkawinan anaknya yang kedua Kahiyang Ayu (26) pada Rabu (8/10/2017).
Demi mengamankan jalannya acara pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution yang dipastikan dihadiri hampir semua pejabat tinggi negara, sistem pengamanan yang digelar pun melibatkan puluhan ribu personel TNI-Polri bersenjata lengkap sehingga situasinya seperti mau berperang.
Bisa disimpulkan semua kekuatan TNI/Polri di Jawa Tengah saat ini sudah disiagakan untuk mengamankan hajatan mantu Presiden Jokowi terutama untuk memperkuat sistem pengamanan ring 2 dan ring 3.
Sedangkan sistem pengamanan ring 1 biasanya akan ditangani langsung oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Meskipun dalam tugasnya tampak santun dan cermat tapi sebenarnya sedang menyiagakan kewaspadaan paling tinggi.
Paspampres yang bertanggungjawab atas pengamanan di ring 1 bahkan menerapkan doktrin “selalu ada ancaman pada diri Presiden dalam kondisi apa pun”.
Oleh sebab itu, mereka dituntut selalu siaga dan waspada.
Semua personel Paspampres juga merasa tabu untuk menerima kalimat “tidak ada masalah semuanya akan baik-baik saja”.
Pasalnya menurut doktrin Paspampres, dalam kondisi “sedang merasa aman” itulah potensi ancaman pada diri Presiden justru sedang muncul.
Maka dengan cara menerapkan doktrin bahwa “Presiden dan keluarganya selalu terancam justru ketika dalam situasi paling aman”, para presonel Paspampres pun tetap dalam kondisi kesiagaan paling tinggi ketika.
Meskipun nantinya resepsi pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution sedang berlangsung hikmat, sesungguhnya pasukan Paspampres yang sedang bertugas sedang bersikap seperti macan yang siap menerkam mangsanya.
Lebih dari itu, semoga pernikahan putri Presiden Jokowi ini berlangsung dengan aman dan lancar.