Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai kelanjutan dan peningkatan kesejahteraan pekerja insan musik Indonesia, DPP PAPPRI yang melibatkan DPD-DPD PAPPRI seluruh Indonesia menggelar lokakarya membentuk serikat pekerja musik yang dapat memberikan keuntungan yang lebih baik bagi seluruh pekerja dalam dunia musik, Senin (13/11/2017) berlangsung di Hotel Century, Senayan, Jakarta.
Dalam acara Lokakarya PAPPRI (Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia) juga menghadirkan 2 pembicara dari Federation International of Musicians (FIM), yang merupakan organisasi ketenagakerjaan bidang musik dunia yaitu Benoit Machuel dan Simon Collins.
PAPPRI dan FIM kemudian bersepekat untuk membentuk Indonesia Music Union (IMU). Tujuannya yakni menyatukan semua organisasi musik untuk melindungi serta mempromosikan hak ekonomi, sosial, dan intellectual property. Setelah di tingkat nasional, barulah IMU bakal didaftarkan ke tingkat dunia.
"Manfaat yang akan diperoleh sangat besar, dimana interaksi ini akan membawa para pekerja musik Indonesia ke tataran dunia. Sehingga berguna bagi kesejahteraan pekerja musik yang terus diperhatikan," terang Sekjen PAPPRI Johnny Maukar di sela acara.
Dibentuknya IMU tidak lepas dari adanya perhatian pemerintah, dalam ini Kemenaker. Pihak kementerian mendukung langkah PAPPRI dan FIM untuk terus memperjuangkan kesejahteraan musisi, termasuk pencipta karya. Bukan hanya bagi mereka yang tergabung dalan keanggotan organisasi tertentu tapi untuk seluruh pekerja musik.
Dalam Indonesia Music Union (IMU) nanti bakal disusun aturan yang menyusun hak ekonomi, sosial, dan intellectual property.
Sementara pengamat musik Bens Leo menyambut baik adanya lokakarya PAPPRI bersama FIM. Dia berharap langkah ini menjadi titik terang bagi kejelasan nasib pekerja musik.
"Ternyata tidak di Indonesia seperti ini. Tapi juga di luar negeri. Semoga dengan adanya IMU bisa lebih baik ke depannya," jelas Bens Leo.