Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengenakan seragam kaus putih bertuliskan Indonesia Menari 2017, aktris Yuki Kato berlenggak-lenggok menari bersama ribuan penari di atas panggung, East Mall Grand Indonesia, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (19/11/2017).
Selama sekitar lima menit ia berusaha terus menggerakan badannya, mengikuti pimpinan koreografi, Rosmala Sari Dewi yang menjadi instruktur dalam acara pesta menari tahunan yang ke enam kalinya itu.
Terkadang ia berhenti sejenak untuk melihat gerakan instruktur, lalu melanjutkan menarikan tarian kombinasi tersebut.
Baca: Fadli Zon Minta Proyek 35.000 MW Dievaluasi
"Soalnya ada beberapa gerakan yang bikin kagok, aku kan juga basic-nya bukan dancer yah, jadinya ada beberarpa gerakan yang kagok dan suka lupa. kaya tadi kan ada gerakan yang menggapai-menggapai gitu. Nah itu tuh setiap latihan selalu lupa," kata Yuki Kato kepada para awak media ketika dikonfirmasi mengenai gerakan yang paling sulit dalam tarian yang diperagakannya.
Meski tak lancar memeragakan tarian yang dibuat oleh Rosmala Sari Dewi tersebut, Yuki Kato merasa senang, bisa berpartisipasi dalam acara Indonesia Menari 2017.
Sebagaimana diketahui, Yuki Kato merupakan icon dari acara Indonesia Menari 2017 bersama aktris lainnya seperti, Citra Kirana, Marcell Darwin, Fero Walandouw, dan Ayushita.
Acara yang digelar oleh Djarum Foundation itu bertujuan untuk melestarikan kebudayaan Indonesia.
Lebih dari 3000 penari turut memeriahkan acara yang digelar di tiga kota secara serempak tersebut.
Tarian yang diperagakan dalam acara tersebut, merupakan tarian kombinasi dari tarian tradisional dan modern.
Baca: 18 Keluarga Ciptakan Kembali Foto Jadul Mereka dengan Pose yang Sama, No 10 Bikin Geli!
Rosmala Sari Dewi sebagai pimpinan koreografi dalam acara tersebut mengaku, ia menggabungkan gerakan hip-hop.
Sedangkan musik pengiringnya merupakan gabungan dari lagu daerah yang diaransemen oleh Pongky Prasetyo.
Lagu-lagu daerah yang masuk dalam aransemen tersebut di antaranya: Cik cik periuk, Bungong Jeumpa, Rasa Sayange, Si Patokaan, dan Gemu Fa Mi Re. (*)