TRIBUNNEWS.COM - Selama satu dekade, bintang-bintang K-pop membuat banyak remaja iri karena melihat kehidupan mereka yang mewah dan menggiurkan dari semua hal yang ditawarkan dalam industri hiburan K-pop.
Tetapi surat terakhir yang ditinggalkan Jonghyun SHINee yang nekat bunuh diri pada hari Senin (20/12/2017) mengungkap hal mengejutkan.
Ternyata di balik hidup para artis Korea yang glamor ini ada hal miris yang bertolak belakanga.
Surat Jonghun menunjukkan betapa besarnya perjuangan mereka, hidup dalam tatapan mata publik yang menginginkan mereka selalu tampil sempurna, menerima kritikan di dalam kehidupan bergelimang harta yang pada akhirnya membuat banyak selebriti hancur karena depresi.
"Di dalam diri saya hancur. Depresi ini perlahan-lahan menggigit saya dan akhirnya saya habis dimakannya dan saya tidak bisa mengalahkannya," tulis Jonghyun di surat terakhirnya.
Di atas panggung mereka terlihat percaya diri dan selalu tersenyum tetapi banyak tindakan selebriti K-pop yang terlihat di mata publik telah mengalami tekanan stres tanpa henti dan menderita depresi.
Di salah satu program tv lokal, Jonghyun pernah berhata kalau ia sulit sekali mengungkapkan apa yang ia rasakan karena ia takut atas tudingan publik.
Dia juga tidak bisa punya orang dekat tempatnya bersandar.
Baca: Astaga! David NOAH Lakukan Hal Menyakitkan Ini Pada Gracia Indri?
Choi dari AOA meninggalkan grup setelah mengalami depresi panjang dan insomnia.
Hani dari EXID juga pernah berkata di televisi kalau ia berencana untuk merubah karirnya sebagai konsultan kesehatan mental di masa depan agar bisa membantu calon-calon idola yang harus menghadapi stres menghadapi tekanan.
RM dari BTS pernah juga mengatakan,"Saya dulu pernah terpengaruh oleh komentar negatif yang ditulis warganet selama lima detik dengan pemikirkan 'saya tidak suka orang ini' dan kemudian itu terpikirkan oleh saya selama lima jam dan lima hari."
Ahli mengatakan kalau selebriti yang banyak mendapat perhatian publik paling tinggi merasakan depresi untuk berbagai alasan.
Kim Byung-soo psikiater dari Pusat Medis Asan yang memiliki beberapa pasien selebriti menjelaskan bahwa orang yang emosinya tidak stabil dan memisahkan identitasnya menjadi penyebab paling besar pada depresinya.