Laporan Wartawan Tribun Medan, Arjuna Bakkara
TRIBUNNEWS.COM,PANAMEAN- Aktris cantik Alexandra Gottardo menemui Saulina boru Sitorus nenek berusia 92 tahun yang dihukum penjara akibat memotong pohon durian ke Desa Panamean, Tobasa, Minggu (4/2/2018).
Artis yang membintangi Film Indonesia "Tanah Air Beta" ini berangkat dari Balige, Tobasa dengan menaiki kapal penumpang menuju Desa Panamean bersama Kuasa Hukum Oppu Linda, Boy Raja Marpaung serta rombongan lainnya.
Beberapa waktu lalu, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara menjatuhi hukuman 1 bulan 14 hari kepada Saulina boru Sitorus (92 tahun) alias Ompu Linda.
Oleh hakim Hakim Ketua Marshal Tarigan dia dicap bersalah dengan pasal pengerusakan (Penebangan) pohon durian milik Japaya Sitorus di Dusun Panamean, Desa Sampuara Kecamatan Uluan, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.
Hal inilah yang menjadi perbincangan banyak orang, hingga Akrtis Alexandra Gottardo datang ke Sumatera Utara untuk menemui Saulina.
Baca: Video Syur Mirip Dirinya Sempat Heboh, Ini Jawaban Marion Jola Saat Warganet Menyerangnya
Saat menemui sang nenek, Alexandra terlihat menggunakan kaos dan kaca-mata hitam.
Setelah kurang lebih dua jam mengarungi perairan danau Toba dari Balige, Alexandra dan rombongan tiba di Desa Panamean.
Baca: Pilu Dengar Kisah Opung Linda yang Dihukum karena Pohon Durian, Alexandra Gottardo Ingin Merawatnya
Dia disambut Keluarga Oppu Linda, juga keenam anak-anaknya yang pernah dipenjara yakni Marbun Naiborhu (46 tahun), putra kandung Saulina.
Kemudian lima lagi adalah ponakan, yakni anak dari abang dan adik suaminya. Mereka adalah Maston Naiborhu (46), Jesman Naiborhu (45), Luster Niborhu (62), Bilson Naiborhu (59), Hotler Naiborhu 52).
Saat kapal mendekati dermaga, ada suasana haru di sana. Alexandra melambai-lambaikan tangan.
Senyum warga desa pun menyambut kedatangan artis satu ini. Ucapan selamat datang "Horas" berkali-kali terucap sambil saling berjabat tangan.
Oppu Linda keluar dari rumah dengan tatapannya yang nanar dengan tongkat kayunya. Alexandra Gottarda dan Nenek Saulina gelar Oppu Linda saling peluk.
"Horas Oppung, akhirnya aku bertemu dengan Oppung di sini,"sebut Alxandra.
Oppu Linda sumingrah, tatapannya yang nanar berubah senyuman. Wajah Alexandra dibelainya. Lalu dia mengarahkan Alexandra ke rumahnya.
Keluarga lainnya juga sudah duduk di ruang depan rumah anaknya Maston Naiborhu. Alexandra yang didampingi suaminya, Arif menyampaikan niat kedatangan mereka.
"Kami ingin melihat langsung bagaimana keadaan nenek pasca vonis tuntutan hukuman satu bulan empat belas hari. Karena kami selalu mengikuti melalui pemberitaan di media,"Jelas Alexandra.
Canda dan tawa juga membalut suasana pertemuan Saulina dengan dengan Aexandra. Terlebih, ketika Alexandra bertanya soal aktiviitas kesehatiannya pasca vonis juga rahasia usia Saulina yang sudah menginjak 92 tahun.
"Oppung kenapa bisa masih sehat begini, luar biasa. Apa aktivitasnya," Tanya Alex yang diterjemahkan Boy Raja Marpaung.
Saulina menjawab, dirinya di usianya yang renta hanya bertenun.
Soal rahasianya panjang kenapa bisa panjang umur, Saulina menjawab
"Molo Mondok-hondok MA". Jawaban itu sontak mengundang gelak tawa. Suara tawa meramaikan rumah yang hanya sepelemparan batu dari Danau itu.
Arif, suami Alex juga berbincang-bincang anak Saulina Marbun Naiborhu serta kelima ponakan Saulina. "Seperti apa dulu kehidupan keluarga selama kalian di dalam penjara.
"Posisi kami sebagai kepala keluarga terpaksa digantikan istri dan memang hidup serba pas-pasan. Doton (Jaring) kami pun hilang tenggelam di dasar danau. Lumayan berat jugalah," timpal Marbun menceritakan tengalaman selama di penjara.
Arif juga menanyakan menantu Saulina, Nai Dewi Boru Siregar, soal bagaimana kesulitannya menyekolahkan anak-anaknya. Termasuk biaya hidup lainnya maupun kebutuhan Saulina ia korek.
"Kami cuma bertenun sajalah. Biaya hidup kami irit-irit dan pergunakan secukup-cukupnya. Apalagi, di sini mata pencaharian utama dari bertangkap ikan kecil-kecilan,"ujar istri Marbun Naiborhu, Nai Dewi boru Siregar.
Menanggapi itu, Arif dan Dewi pun menjelaskan niat baiknya yang terenyuh dengan keadaan Nenek Saulina. Arif dan istrinya Aexandra sepakat dan berkeinginan membantu keluarga itu.
"Jadi pak, kami dari Bali sebelum berangkat juga sudah berkordinasi dengan teman-teman. Dan saya akan selalu coba terus berkordinasi dengan teman-teman di sana," ujar Arif.
Marbun menyambut hangat Niat baik Alexadra dan suaminya. Marbun menginginkan, hubungan itu tidak samoai di situ saja.
"Aku dengar tadi, Lae Arif dan Ito Aexandra sampai meninggalkan anaknya yang sedang sakit di Bali. Tetapi, demi kamindan nenek Saulina, tetap datang menemui kami. Bagi kami, kalian bukan artis lagi. Tapi lebih dari situ, kalian adalah keluarga kami,"Sebut Marbun.
Usai berbincang-bincang, kaum ibu Keluarga Naiborhu menyuguhi Makanan Khas Batak "Dekke Na Ni Ura, serta "Dekke Jair Tombur kepada Aexandra dan rombongan.
Makan bersama pun digelar, Oppu Linda dan Alexandra yang duduk bersebelahan sama lahapnya.
Memakai Ulos
Alexandra dan Arif disematkan ulos dan Pakaian adat Batak yang biasa dikenakan kaum bapak Juga ibu.
Memakai ulos dan "Hohop", Alexandra tampak seperti kaum ibu-ibub dan bapak beragama Parmalim di Panamean. Saulina merupakan penganut Agama asli tradisi Batak, Parmalim.
Alexandra mengaku terharu disambut dengan keramah-tamahan Keluarga Saulina di Panamean. Dia tak berpikir, akan diberi ulos yang asli ditenun tangan oleh ibu-ibu di Desa Panamean.
Tak hanya itu, dirinya diberi marga dengan sebutan Boru Naiborhu oleh Keluarga Naiborhu atas ketulusannya. Kini dia masuk menjadi bagian dari Keluarga Naiborhu Panamean.
"Mulai sekarang, Alexandra jadi ito kami. Dia sudah kami anggap boru (Putri) kami. Sekarang dia Boru Naiborhu. Dan Arif suaminya sudah jadi lae kami,"ujar Marbun.
Aexandra kepada Tribun menjawab, seperti apa kesannya hadir serta alasannya datang menemui Nenek Saulina. Seperti disebutkannya kepada Saulina, dia terenyuh Setelah membaca pemberitaan Media.
"Yang paling mendorong adalah ingin mengetahui bagaimana keadaan nenek Saulina beserta keluarganya pasca vonis.
Ditanya langkah apa yang akan dilakukan kedepan terhadap keluarga khususnya nenek Saulina, dia menyebut dirinya akan berupaya mencoba menyuport kondisi keluarga. Berdiskusi dengam rekannyabakan dia lakukan, untuk mencari solusi.
"Hehehe, saya kan sudah diberi marga jadi noru Naiborhu. Tentu, saya akan upayakan melanjuti apa yang telah berlangsung hari ini,"beber Alexsandra sembari tersenyum.(Cr1/Tribunmedan. Com)