Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presenter acara olahraga, Sandra Olga mengaku dirinya kerap dibully. Mulai dari dianggap penjajah hingga diejek karena cadelnya.
Hal tersebut dirasakan sejak Sandra Olga masih menginjak bangku sekolah kelas 6 Sekolah Dasar.
Pada saat itu Sandra yang memang memiliki darah keturuan Jerman dianggap sebagai penjajah karena perawakannya yang campuran.
"Jadi waktu aku kelas 6 SD itu tas aku dilemparin, terus aku disirikin, dibenci. Terus aku bingung banget. Kenapa banyak yang nggak suka aku," ucap Sandra Olga saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2018).
"Ternyata aku beda. Muka aku bule. Kata mereka, anak-anak SD ini, aku kolonial. Penjajah. Mereka pikir aku Belanda," tambahnya.
Baca: Potongan Tubuh Korban Longsor yang Ditemukan di Pegunungan Lio Belum Teridentifikasi
Selain diejek sebagai penjajah karena memiliki perawakan blasteran Indonesia dan Jerman, Sandra Olga juga mengaku kerap dibully karena dirinya cadel dan kesulitan mengucap huruf R.
"Iya jadi bahan bully dan juga (cadel). Jadi becandaan kan," ujar Sandra.
Sandra Olga sendiri malam itu hadir di acara perilisan thriler dan poster film AIB karya Surya Film di Hotel Herimtage, Menteng, Jakarta Pusat.
Sandra Olga didapuk sebagai mc dalam acara tersebut.
UPDATE: Kecelakaan, Mobil Dimas Andrean dan Istri Ditabrak Tronton!