TRIBUNNEWS.COM - Ratu Dangdut Elvy Sukaesih (66) masih terguncang saat tahu anak- anaknya berurusan dengan hukum karena diduga memiliki dan memakai narkotika jenis sabu.
Kondisi badan Elvy juga menurun begitu pedangdut Dhawiya Zaida (32) ditangkap polisi bersama kedua kakak laki-laki dan juga kekasihnya.
“Suara saya serak dan belum fit. Sebagai orangtua, saya sangat prihatin dan masih suka gemeteran. Saya nggak bisa ngomong apa-apa lagi,” kata Elvy setelah menjalani pemeriksaan terkait kasus narkotika Dhawiya di Direktorat Reserse (Ditres) Narkoba Polda Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (26/2/2018) malam.
Pemeriksaan terhadap Elvy dilakukan penyidik untuk menguak kasus dugaan kepemilikan dan pemakaian narkotika jenis sabu dengan tersangka Dhawiya, Ali Zaenal Abidin (47), Syehan (46) dan Muhammad (33), kekasih Dhawiya
.
Baca: Tampilannya Baru Saat di Panggung Indonesian Idol, Ghea Disebut Palsukan Identitas, Kok Bisa?
Ali dan Syehan adalah dua kakak laki-laki Dhawiya yang turut dicokok polisi karena kedapatan memiliki dan memakai sabu.
Para tersangka kasus dugaan pemakaian dan memiliki narkotika jenis sabu, kecuali Muhammad, adalah anak-anak Elvy dan mendiang Zaidun Zeidh Abu Bakar Jindan.
Satu pemakai sabu lain, yakni Chauri Gita (30), istri Syehan, tak menjalani penahanan di polda karena diketahui sedang hamil tua.
Saat ini hanya Dhawiya, Syehan dan Muhammad yang ditahan penyidik.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Argo Yuwono, penyidik memeriksa Elvy terkait narkoba yang menjerat Dhawiya, Syehan dan Chauri.
“Elvy diperiksa agar penyidik mengetahui, apakah yang bersangkutan mengetahui (anak-anak dan menantu mengonsumsi sabu) itu,” kata Argo saat ditemui terpisah.
Saat diperiksa penyidik, Dhawiya mengaku mulai mengonsumsi narkotika jenis sabu sejak 2010, dan Syehan mulai akrab pada barang haram itu medio 2005, serta Muhammad dekat pada sabu medio 2008.
Walau sudah memakai sabu cukup lama, Elvy mengaku tidak pernah tahu jika anak-anak kandungnya tersebut sangat dekat dengan narkotika.
Apalagi Elvy jarang menyambangi kamar Dhawiya dan Syehan.
“Mereka yang selalu menyambangi saya di kamar. Kalau ada yang penting, mereka yang saya minta (datang) ke kamar saya,” kata Elvy sambil menahan tangis.
Sejauh ini Elvy juga belum bisa menjenguk Dhawiya dan Syehan di tahanan polda.
“Saya nggak bisa bayangin kalau ketemu mereka bagaimana. Aduuuh..,” ujar Elvy yang mengaku, letak kamarnya dengan kamar anak-anaknya di rumah juga cukup jauh.
“Kalau mau bertemu anak-anak ya cukup telepon (antarkamar di rumah),” ujar Elvy.
Setelah diberi tahu Dhawiya dan Syehan sering mengonsumsi sabu di rumah, Elvy kaget, lemas, syok dan tidak tahu harus berbuat apa.
“Perasaan Umi hancur dan sedih,” katanya kembali menahan tangis.
Hanya Pasrah
Didepan penyidik, Elvy hanya bisa pasrah melihat kenyataan hidupnya saat ini.
“Semua sudah begini garisnya dari Allah, dan saya menerimanya. Saya cuma minta doa dari semua penggemar di seluruh Indonesia dan penggemar Dhawiya,” ucap Elvy yang menganggap, kasus ini menjadi pelajaran berharga untuk anak-anaknya.
“Mereka harus berhati-hati dan berjanji, insya Allah kedepannya menjadi anak-anak yang baik. Amin ya Robbal Alamin. Fans mungkin kecewa atas kejadian ini,” jelas Elvy seraya berharap, kasus itu berjalan cepat dan segera disidangkan.
“(Narkotika) Ini adalah barang terlarang dan tidak boleh dipakai main-main,” katanya.
Elvy yang mengenakan busana hitam dan kerudung motif hitam-putih itu tiba di ruang penyidik Ditres Narkoba Polda Metro Jaya, Senin pukul 13.30.
Ia didampingi Fitria Sukaesih dan Zecky Alatas, anaknya yang juga menantu sekaligus pengacara Dhawiya.
Sebelum pemeriksaan, saat berjalan memasuki Gedung Ditres Narkoba, Elvy selalu menundukkan kepala dan menolak bicara.
Sesekali Elvy memandangi wartawan yang terus mengerumuninya. Elvy bahkan sempat menghentikan langkah kakinya setelah kesulitan berjalan saat akan masuk gedung.
“Ya Allah ya Rabbi,” kata Elvy kesal.
Fitri yang terus menemani Elvy menyatakan, ibunya dalam keadaan sehat dan baik. (ari/suf/kin)