TRIBUNNEWS.COM - Aktor Dimas Anggara (29) diduga menganiayaa serta mengancam pria bernama Fiqih Alamsyah (30).
Perlakuan Dimas tersebut diduga karena masalah bisnis, di mana Fiqih diduga membentak ayah Dimas, ketika mereka bertemu pada Kamis (22/2/2018) malam.
Fiqih yang dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (27/2/2018) menjelaskan, ia tidak hanya mendapatkan dugaan tindakan penganiayaan saja, melainkan juga mendapatkan ancaman dari Dimas.
"Jadi Jumat (23/2/2018) malam, artis DA menghampiri saya di tempat kerjaan saya di White House Kuliner, di Jalan Karang Tengah Raya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Saya diancam-ancam," ungkap Fiqih.
"Pas dateng dia (Dimas Anggara) datang dan mukul meja, sambil bilang 'lo maunya apa, kok lo bentak-bentak bokap gua'. Saya balas dengan bilang, 'gua enggak bentak-bentak kok'. Terus dia ngomong lagi, 'lo jangan bohong' gitu," tambahnya.
Baca: Dijenguk Kerabat Dekat, Begini Kondisi Roro Fitria Selama Dua Minggu di Tahanan
Fiqih mengaku dirinya diancam dibunuh oleh kekasih aktris Nadine Chandrawinata itu.
"Dia (Dimas) bentak-bentak di ruangan saya. Nah, di ruangan itu si DA melintir tangan saya, terus dengan nada ancaman dia bilang, 'gua matiin lo, gua matiin lo. Lo mau jadi jagoan di sini? Lau mau pake hukum preman apa hukum rimba nih?' DA ngomong itu sambil tangannya melintir tangan saya, tangan kanannya ke belakang diduga megang sesuatu," paparnya.
Lalu, Fiqih mengatakan bahwa teman-teman dari bintang Film Televisi (FTV) itu menendangnya saat Fiqih dipelintir dan diancam.
"Temen-temannya pas saya lagi dipelintir dan tangan di belakang seperti megang senjata, terus nendang saya. Saya jadi takut karena mendapat ancaman itu," bebernya.
Tidak hanya dirinya, karyawan-karyawan Fiqih pun diduga diancam oleh bintang film 'Magic Hour', 'London Love Story', dan 'Promise' itu.
"Banyak yang diancam selain saya. Teman dan karyawan saya semuanya terancam. Bahkan orang yang datang ke tempat saya juga mendapat ancaman," ucap Fiqih.
Dimas Anggara dan Fiqih merupakan rekan bisnis yang sudah cukup lama. Kuasa hukum Fiqih, Henry Indraguna menjelaskan, Dimas menyewa ruko milik Fiqih bersama temannya berinisial GM, untuk dijadikan tempat usaha kuliner.
Namun, mereka terlibat suatu perdebatan soal menu makanan, hingga menimbulkan kesalahpahaman di antara mereka.
"Mereka ada debat sedikit masalah menu saja. Menu itu dikatakan Mas Fiqih ini dengan jelas bahwa batas terakhirnya itu tanggal 31 Januari 2018, dan DA memberikan lagi menu baru. Nah, karena itulah ada kesalahpahaman," tutur Henry.
Henry menambahkan, dalam kesalahpahaman itulah, Fiqih diduga mengeluarkan perkataan yang tidak sopan dengan nada tinggi, kepada orangtua GM yang biasa disebut DA adalah oma dan opanya.
Namun, menurut Henry, Fiqih sama sekali tidak melakukan hal tersebut. Fiqih juga sudah meminta maaf kepada GM dan DA.
"Kami melihat di kejadian dari saksi-saksi, tidak ada hal yang kurang ajar ke oma dan opanya DA. Tapi tetap tim Mas Fiqih meminta maaf kepada DA," jelas Henry Indraguna. (*)