Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu finalis Putri Indonesia 2018 yang berasal dari Jawa Tengah, Kidung Paramadita, ternyata memiliki background sebagai guru sekolah non formal.
Dia mengaku aktif dalam dunia pendidikan dan sosial. Sehingga tergerak untuk mengajar di sekolah non formal yang berisikan anak-anak jalanan.
"Kebetulan kalau saya emang udah ngajar sejak dulu. Sekarang lagi sekolah S2 di Semarang. Iya karena kuliah aku di jurusan itu pendidikan, terus aku terusin sampai S2," ucap Kidung Paramadita saat ditemui usai penyelenggaraan Putri Indonesia 2018, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (9/3/2018).
Baca: Tommy Soeharto Punya Hak Memimpin Negeri Ini
"Ngajar non formal, di pendidikan anak jalanan. Macam-macam pokoknya (yang diajarkan) di luar kaidah pendidikan formal," ucapnya.
Siswanya merupakan anak-anak jalanan yang masih berusia belasan tahun.
Kidung juga mengaku setelah mengikuti ajang Putri Indonesia 2018, dia akan melanjutkan aktivitas mengajarnya.
"Karena takdir, dan kebetulan kuliah saya di bidang itu (pendidikan luar sekolah). Selain itu saya juga tergerak di bidang sosial dan kebetulan lagi suka sama anak-anak, usia mereka juga sekitar tiga sampai lima belas tahun," ucapnya.
Baca: Jokowi: Ibu Jangan Kampanye, Nanti Saya Kena Semprit
"Setelah ini mau tetap lanjut ngajar mau gabung di foundation-foundation dan tetep konsennya di pendidikan," tambahnya.
Kidung di ajang Putri Indonesia berhasil sampai ke tahap enam besar Finalis Putri Indonesia 2018.
Sayang langkahnya tidak dapat lanjut hingga ke tiga besar, meski demikian dia mengaku banyak mendapatkan pengalaman baru di karantina Putri Indonesia.
Baca: Cak Percil Sempat Mbanyol 20 Menit Sebelum Dipenjara di Lai Chi Kok Hong Kong
"Karantina sangat senang bertemu banyak wanita dan merupakan pengalaman yang menyenangkan. Aku juga berterimakasih kepada Yayasan Putri Indonesia udah ngasih kesempatan. Setiap hari itu pengalaman baru buat aku. Dan terimakasih untuk pengalamannya," ujar Kidung Paramadita.