TRIBUNNEWS.COM - Berkembang obrolan seru yang menyebut ajang pencarian bakat menyanyi bergengsi, Indonesian Idol, selalu melahirkan bintang bukan dari sang jawara puncak, melainkan dari kontestan yang berhasil meraih posisi kedua.
Apa iya begitu? Mitos atau fakta?
Ya, mulai dari Indonesian Idol season pertama tahun 2004, misalnya. Delon Thamrin yang juara 2 lebih sukses dibanding Joy Tobing.
Sedikit loncat, Indonesian Idol 2008, Gisela Anastasia yang juara 2, lebih tenar dibanding Aris Idol atau nama aslinya Januarisman Runtuwene, yang juara 1.
Pada 2010, juara pertama Idol waktu itu, yaitu Igo, pamornya tak pernah kedengaran lagi sampai sekarang.
Sebaliknya Citra Scholastika yang juara 2 atau runner up, melejit kariernya.
Benarkah Indonesian Idol selalu menghadapi 'kutukan' gagal mengorbitkan juara 1 dan lebih sukses menelurkan karier cemerlang pada juara 2 ?
>> Simak ulasan lengkapnya di sini <<