Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUN-VIDEO.COM, JAKARTA - Mukri seorang guru ngaji yang punya pekerjaan sambilan sebagai badut di pasar malam.
Mukri tinggal di desa Tempuran, para penduduk desa mengenalnya sebagai guru mengaji.
Namun, tak ada yang penduduk desa yang tau, kalau ia bekerja sambilan sebagai badut, termasuk anak dan istrinya.
Para penduduk desa menganggapnya sebagai aib, ketika diketahui ia bekerja sambilan sebagai seorang badut.
Baca: Kartu Indonesia Sehat Tidak Berguna Bagi Korban Bom Bali, Chusnul Khotimah
Baca: Ajak Artis, Tarif Murah dan Seminar yang Membuat Korban First Travel Tertarik
Begitulah penggalan kisah dalam film Guru Ngaji yang diputar khusus untuk wartawan dan bloger di Epicentrum XXI, Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (14/3/2018).
Film tersebut mengisahkan, mengenai seorang guru ngaji yang harus menghidupi keluarganya, karena upah sebagai guru ngaji belum lah cukup.
Namun, dirinya ikhlas memberikan pelajaran membaca al-Quran, kepada tiap tetangganya yang meminta.
Selain mengisahkan mengenai guru ngaji yang tulus, film ini juga mengisahkan mengenai toleransi beragama di desa.
Menurut produser film tersebut, Rosa Rai, film tersebut dibuat memang untuk kembali mengingatkan masyarakat, bahwa Islam yang ada di Indonesia adalah Islam yang toleran.
"Indonesia menjadi contoh di dunia, menjadi model Islam yang menerima keragaman. Ini yang kita sampaikan," kata Rosa Rai.
Dalam film tersebut, Donny Damara berperan sebgai peran utama yaitu guru ngaji bernama Mukri.
Ia beradu peran dengan pelawak Dodit Mulyanto, pelawak Tarzan, pelawak Tarzan, aktris Andania Suri, dan aktor Ismail.
Simak videonya di atas!(*)
TONTON JUGA: