TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Demi penggemar akan karya terbarunya, Dewi Lestari Simangunsong alias Dee (42), menandatangani 10.000 eksemplar buku terbarunya berjudul Aroma Karsa.
Buku tersebut, sebelumnya telah dipesan oleh penggemarnya lewat pemesanan awal melalui 14 toko daring yang menjadi mitra Penerbit Bentang Pustaka.
"Bagi saya ini menjadi rekor tanda tangan terbanyak, menandatangani satu per satu dari 10.000 buku pre-order, karena saya mau semuanya asli, bukan cap atau print," kata Dee saat peluncuran buku Aroma Karsa baru-baru ini.
Dee mengatakan, tanda tangan yang ia bubuhkan di karya terbarunya ini merupakan penghargaan dan balasan cinta bagi para penggemar yang telah setia menanti karya-karyanya.
"Saya juga buat grup Facebook khusus untuk Aroma Karsa, di situ juga ada saya, jadi kami bisa saling berdiskusi tentang novel atau tentang apapun. Di grup Facebook itu kami juga saling komitmen untuk enggak jadi spoiler," kata penulis kelahiran Bandung, 20 Januari 1976, itu.
Baca: Bamsoet Ngobrol Bareng Nafa Urbach dan Cita Citata Sambil Ngopi Bareng Hotman Paris, Bahas Ini Lo
Grup bernama Aroma Karsa Digital Tribe itu telah memiliki sekitar 2.000 anggota, yang juga menjadi pembaca setia novel yang dirilis dalam bentuk digital dalam format cerita bersambung (cerbung) sejak Januari 2018 dan akan berakhir pada 15 Maret 2018.
"Penerbitan secara bersambung ini merupakan kerinduan saya pada cerbung yang biasa terbit di majalah-majalah mingguan zaman dulu. Nah saya ingin pembaca sekarang juga bisa merasakan keasyikan menantikan cerita-cerita selanjutnya," kata dia.
Sekadar diketahui, buku Aroma Karsa lebih dulu terbit secara digital sejak 18 Januari 2018 dan berakhir 15 Maret 2018.
Kendati baru dirilis 16 Maret 2018, novel ini sudah terjual lebih dari 10.000 eksemplar melalui sistem pre-order.
Buku Aroma Karsa menceritakan tentang Raras Prayagung, seorang perempuan pengusaha yang terobsesi mendapatkan Puspa Karsa yang konon mampu mengendalikan kehendak, dan hanya bisa diidentifikasi melalui aroma.
Tokoh utama berikutnya adalah Jati Wesi, seorang pria biasa yang tumbuh besar di Bantar Gebang dan sehari-hari bekerja sebagai peracik parfum di pasar.
Namun, Jati memiliki keistimewaan indera penciuman yang luar biasa. Suatu kondisi yang dalam istilah kedokteran disebut hiperosmia.
Keistimewaan Jati memikat Raras, yang pada akhirnya merekrutnya sebagai pegawai di perusahaannya dan juga kehidupan pribadi pengusaha itu.
Semakin jauh Jati terlibat dengan keluarga Prayagung dan Puspa Karsa, makin banyak misteri yang ia temukan, tentang dirinya dan masa lalu.