Namun, Ismail terus meyakinkan Aura, salah satunya adalah, film merupakan garapan bersama.
"Tapi aku tetap ragu. Apalagi aku tuh minder juga, enggak percaya diri. Sebaliknya dia (Ismail) justru meyakinkan. Dia juga mulai dari nol," kata bintang film Asmara Dua Diana (2009) dan Surat Kecil untuk Tuhan (2017) ini.
Ismail mulai dari nol karena sebelum membuat Arini, Masih Ada Kereta yang Akan Lewat, sutradara yang bermukim dan berkarya di Yogyakarta itu dikenal lewat karya film indie berkelas festival film internasional.
Arini menjadi film komersial pertama Ismail.
Menurut Aura, Arini merupakan film yang sangat perempuan.
"Eggak ada salahnya memberi kesempatan untuk diri sendiri, berdamai dengan masa lalu dan dirinya sendiri. Selama ini Arini tidak percaya cinta karena banyak masalah hidup, hingga datang sosok Nick," kata Aura.